TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Di Sumatera Selatan (Sumsel) kasus positif Covid-19 sebanyak 278 orang.
Banyaknya jumlah yang positif tersebut bukan hal yang harus ditakutkan, melainkan bahwa gugus tugas aktif bekerja.
"Adanya penambahan kasus ini perlu dicermati bukan berarti itu suatu hal yang harus ditakutkan, melainkan artinya gugus tugas bekerja aktif karena bekerja sesuai standar," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Sumsel Yusri, Minggu (10/5/2020).
• Masih Berstatus Suami-Istri Orang, Seorang Ayah Minta Bantuan Petugas Gerebek Anaknya Berbuat Mesum
• Seorang Wanita Menjabat Direktur BUMD di Blora Hamil Diluar Nikah, Selingkuhannya Pejabat Kabupaten
Lebih lanjut ia mengatakan, standarnya bagaimana yaitu kalau ditemukan kasus positif maka harus segera dilakukan penelusuran kontak atau tracing.
Penelusuran ini bukan berarti hanya didata saja melainkan juga diambil spesimennya untuk di tes sweb.
"Penambahan kasus di Sumsel ini relatif terukur, kasus-kasus yang bertambah itu orang-orang yang ada kontak dengan kasus positif sebelumnya.
Jadi masyarakat jangan panik, sebab dengan ditemukannya yang positif ini bisa dipetakan, dan bisa mencegah agar tidak berkeliaran," ungkapnya.
Menurutnya, caranya yaitu tentu dengan dikarantina. Karantina ini bisa di rumah dan bisa di Wisma Atlet Jakabaring. Kalau di rumah kuncinya harus disiplin.
"Lalu masyarakat juga harus ada rasa solidaritas, tidak boleh dibenci. Bahkan sebaiknya masyarakat gotong royong untuk memberikan bantuan konsumsi yang melakukan karantina mandiri," pesan Yusri
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Dra Lesty Nurainy Apt M Kes menambahkan, bahwa di Sumsel penanganan Covid-19 nya cukup bagus.
"Karena adanya percepatan penanganan yang berbasis kepada masyarakat, pemahaman dan kepatuhan masyarakat. Masyarakat cukup jujur menyampaikan sudah kontak dengan sapa saja dan dari mana," ujarnya.
Menurut Lesty, penambahan positif ini juga dari hasil deteksi dini seluas luasnya.
Dari hasil tracing kontak kasus positif, ditindak lanjuti dengan test lab dengan metode PCR dan yang lebih penting lagi treatment setelah ada hasil laboratorium, bisa isolasi mandiri atau di tempat karantina yang tersedia.
Yang dikarantina tentu dilakukan pengawasan yang ketat, sehingga cepat sembuh dan tidak berkembang menjadi PDP berat.
Saat isolasi perlu adanya konsultasi, pemberian obat, vitamin dan upaya lain agar cepat sembuh serta mendapatkan hasil yang optimal.