TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pandemi virus Corona (covid-19) hingga kini masih menjadi persolan serius yang harus dihadapi semua pihak, tak terkecuali di Sumatera Selatan.
Terkait penyebaran dan dampak covid-19 di Sumsel,
Ahli mikrobiologi kedokteran, Prof Yuwono menyampaikan pandangannya.
Berdasarkan pengamatan yang ia lakukan terkait pola covid-19 di Sumsel sejak 1 Maret lalu, pria yang sudah 20 tahun berkutat dalam bidang mikrobiologi tersebut menarik suatu kesimpulan sementara.
Yakni dampak fatal covid-19 di Sumsel relatif rendah.
Hal ini disampaikan Yuwono dalam akun facebooknya yang bahkan disukai dan sudah dibagikan hingga ribuan kali.
"Saya penganut pemikiran optimistik. Saya lihat pola covid-19 di Sumsel sejak 1 Maret," ujar Yuwono yang juga merupakan salah satu jubir pencegahan dan penanganan Corona Sumsel.
Bukan sembarang kesimpulan itu disampaikannya.
Yuwono menjelaskan dengan kematian 2 orang, secara teori mestinya jumlah kasus positif antara 50 sampai 100 orang.
Kenyataan dari yang diperiksa sekitar 107 orang, hanya 15% positif, 59% negatif dan 26% masih dalam proses.
"Andai 26% ini positif, berarti hanya 41% positif dan tidak mencapai 50-100 kasus seperti yang saya sebut,"jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, di Sumsel sendiri hingga saat ini ada sudah 16 kasus positif, 2 meninggal, 1 sembuh dan 13 sakit.
Tetapi 13 orang yang sakit tersebut tidak perlu alat bantu napas alias mengalami sakit ringan.
"So, simpulan sementara penyebaran dan dampak fatal covid-19 di Sumsel relatif rendah," ujarnya.
Menurutnya, kewaspadaan dan kesadaran masyarakat di Sumsel untuk jaga jarak dan pakai masker yang menurutnya sudah cukup baik.
Begitupun dengan imunitas warga Sumsel juga baik.
Untuk itu Yuwono mengajak agar masyarakat terus waspada dan jaga imunitas.
"Biarkan kami petugas kesehatan menangani yang sakit saja, kalau tidak sakit jangan ke rumah Sakit. Jangan mudah percaya berita apapun sebelum ada konfirmasi ke pihak berilmu dan berwenang," ujarnya.