TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kasus keji yaitu ibu membunuh anak kandungnya sendiri karena dilatari korban tak mau makan.
Psikolog, Renny Permataria, mengatakan ada beberapa faktor yang dapat memicu seseorang melakukan tindak kekerasan.
Seperti himpitan ekonomi, masalah rumah tangga dan beban hidup lainnya yang menjadi beban mereka secara psikologis.
• Breaking News: Ibu di Muaraenim Bunuh Anak, Batita Itu Dipukul dengan Piring karena Tak Mau Makan
"Respon secara spontan atau yang membahayakan dan di luar kendali, dapat berakibat fatal. Situasi ini menjadikan seseorang mudah terpancing secara emosional untuk bertindak di luar kendalinya," ungkap dia.
Lanjutnya, bagi para istri yang berada pada situasi yang demikian, memerlukan perhatian, dukungan moril atau pendampingan dari orang-orang terdekat.
"Mereka butuh 'katarsis emosional' atau butuh didengarkan apa yang mereka rasakan, sehingga diharapkan mereka dapat mengelola stres mereka dengan baik dan mampu meredakan tingkat stres mereka.
Sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali," tegas dia.
• Ibu Muda di Muara Enim Bunuh Anak Kandung, Kesal Sang Anak Tak Mau Makan
Bagi ibu-ibu muda khususnya, kata Renny sangat diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup terkait pengasuhan dan tumbuh kembang anak-anak mereka.
"Sering terdengar obrolan atau curhatan sesama ibu muda terkait susahnya saat menyuapi anak-anak. Disinilah kita dituntut harus extra sabar," ungkapnya.
Dimana situasi seperti ini secara tidak disadari dapat menimbulkan tingkat stres dan mudah memicu emosi."Sehingga respon yang muncul adalah melakukan tindakan di luar kendali," tegasnya.
Anak-anakpun juga, tambahnya akan merasa ketakutan saat waktu makan tiba, dikarenakan akan kembali mendengarkan teriakan,
bentakan dan ancaman bahkan kekerasan fisik misalnya berupa cubitan dan lain sebagainya.
"Anak-anak dengan pola tingkahnya untuk menghindar, seringkali menguji kesabaran sang ibu atau yang mendampingi," tegas dia.
Diperlukan pemahaman mengapa anak-anak bersikap demikian. Apakah ada hal lain yang membuat anak tidak berselera saat makan.
"Apakah anak dalam keadaan tidak enak badan, ada sariawan di sekitar mulut, masalah seputar gigi atau hal lain.
Orangtua diharapkan juga peka akan hal ini," tambahnya lagi.
Saat menyuapi anak, lanjut dia bisa dengan sambil bermain atau mengajak bercerita tentang hal serupa sehingga anak yang makan dengan lahap agar anak termotivasi.
"Apabila anak mau makan dan pintar sampai makanan habis, diberikan reward atau hadiah. Berikan tos, pelukan, pujian atau hal lain yang anak sukai," ungkap dia.
Atau bisa juga dengan makan bersama, sehingga saat melihat ayah bundanya makan dengan lahap, anak pun akan semangat saat makan.
"Yang diharapkan, saat waktunya makan tiba, orangtua tidak menjadi stres dan anakpun merasa nyaman," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Lia Natalia (19) warga Desa Sidomulyo Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muaraenim diduga membunuh anaknya sendiri yang belum genap berusia 3 tahun, NR.
Berdasarkan informasi yang berhasil Tribunsumsel.com himpun di lapangan, Senin,(5/4/2020) peristiwa memilukan ini terjadi di Pance Samping Rumah Marya, warga RT10 Desa Sidomulyo Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muaraenim.
Menurut info peristiwa tersebut terjadi pada pekan lalu, Jumat,(25/3/2020) dimana sekitar pukul 12.30 Wib, pelaku sedang menyuapi anak semata wayangnya NR (2.9).
Namun setelah diambilkan nasi dan disuapin berkali-kali, NR tidak mau makan namun sang ibu masih membujuknya.
Namun lagi-lagi NR tetap tidak mau makan. Karena kesal, pelakupun emosi dan memukulkan piring kaca yang berisi nasi ke arah bahu korban.
Piringpun pecah dan pecahannya pun melukai bahu korban. Melihat hal tersebut sang ibu panik dan langsung menggendong korban dan membawa korban ke bidan desa.
Kemudian dirujuk ke Puskesmas dan kemudian dibawa ke RS HM Rabain Muaraenim.
Diduga karena kehabisan darah, sesampainya di RS HM Rabain bocah mungil tersebut meregang nyawa dan meninggal dunia.
Keesokan harinya, tak terima dengan pelakuan pelaku, nenek korban yang tak lain adalah mertua pelaku melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Gunung Megang untuk ditindaklanjuti