Kejadian tersebut terjadi dalam proses penegakan hukum terhadap 5-6 KKB yang bergabung di wilayah tersebut.
Keberadaan KKB tersebut telah terdeteksi dan terus dikejar oleh aparat keamanan.
Waterpauw tidak bisa memastikan 4 anggota KKB yang tewas dari kelompok mana karena terdapat 5-6 KKB dari sekitaran Mimika yang bergabung di Tembagapura.
Lalu, terungkap fakta tak terduga tentang mayat empat anggota KKB Papua yang ditembak TNI-Polri itu.
Mayat empat anggota KKB Papua itu sudah dibakar oleh anggota kelompoknya.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata,
Kapolres juga mengatakan, pihaknya mengetahui identitas empat KKB Papua itu tidak secara langsung.
Melainkan dari informasi media sosial milik KKB Papua.
Mereka sudah memberikan pernyataan yang membenarkan meninggalnya empat orang tersebut dan dua orang lainnya luka-luka lengkap dengan pangkatnya.
Bahkan menurut informasi tersebut, ada salah satunya yang berpangkat letnan kolonel.
"Bahkan, jenazah berjenis kelamin perempuan itu pangkatnya letnan kolonel," kata Era mengutip Antara, Selasa (17/3/2020).
Baku Tembak TNI-Polri vs KKB Papua Disebut Melanggar HAM
Sementara itu, baku tembak antara TNI-Polri dan kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua sejak Desember 2019 disebut melanggar HAM.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris II Dewan Adat Papua John Gobay.
John Gobay menyebut ada tindak pelanggaran HAM di tengah baku tembak TNI-Polri vs KKB Papua mulai Desember 2019 sampai sekarang.