"Ini lagi sibuk mengurus pengembalian dana dari maskapai dan mengurus pengembalina dana calon jemaah juga," ujarnya.
Sementara itu Direktur Utama Biro Travel Sako Holiday Tour & Umroh, Emir Faisal berharap presiden turun tangan dan berbicara langsung dengan Arab Saudi mengenai larangan umroh ini sebab Indonesia bukanlah negara asal virus Corona.
Selain itu menurutnya, Indonesia menjadi negara penyumbang devisa terbesar Arab Saudi karena setiap tahun jutaan jemaah umroh dan haji ke Arab Saudi membayar visa, pajak hotel, akomodasi dan makan, minum juga mobil dan lainnya yang menggerakkan roda perekonomian Arab Saudi.
"Kita berharap larangan ini tidak termasuk Indonesia sehingga mendorong pemerintah buka suara dan sehingga akses masuk umroh dan haji bisa dibuka kembali," ujarnya.
Emir mengatakan meski calon jemaahnya akan berangkat akhir Maret namun dia juga khawatir karena bekerja ekstra menggurus pengembalian dana maskai, hotel dan lainnya juga menginfokan pembatal keberangkatan ke calon jemaah umroh.
"Kami lagi mengurus rencana pembatalan ini baik pengembalian tiket dan lainnya sekaligus berharap kemungkinan dibatalkannya larangan masuk ke Arab Saudi tersebut," ujarnya.
Ayu salah satu calon jemaah umroh mengatakan belum tahu jika ada larangan masuk ke Arab Saudi dan juga belum dihubungi travel umroh tempatnya mendaftar.
Rencananya dia akan berangkat umroh akhir bulan ini.
"Belum ada kabar apakah bisa berangkat atau dibatalkan, kalau dibatalkan juga belum tahu apakah uang yang sudah disetor dikembalikan utuh atau terpotong biaya lainnya," ujarnya.