Sebelumnya sebuah video beredar terkait adanya aksi demo yang dilakukan oleh siswa dan wali siswa SMA Negeri 18 Palembang yang tidak bisa ikut Seleksi Nasional Menuju Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2020.
Diketahui sekolah tersebut terlambat melakukan validasi data atau pengisian pangkalan data sekolah yang semestinya diisi oleh sekolah ke akun LTMPT (Lembaga Test Masuk Perguruan Tinggi).
Kepala SMA Negeri 18 Palembang, Dra Sri Asmuniah,M.Si mengklaim pihaknya tidak mendapatkan informasi saat mengikuti sosialisasi yang digelar oleh pihak PTN saat mengikuti sosialisasi SNMPTN pada 13 Desember 2019 lalu di Graha sriwijaya Unsri Palembang.
Sepuluh orang yang diutus termasuk siswa sebanyak tujuh orang, guru dua dan satu operartor tak mendapatkan penjelasan terkait adanya peraturan baru sekolah ikut melakukan validasi data juga.
"Kalau berdasarkan informasi dari guru yang bersangkutan yang kita utus, tak mendapatkan penjelasan terkait hal ini jadi kami benar-benar tidak tahu," ungkap dia, Senin (10/2/2020).
Ia mengatakan selama ini, sekolah tidak melakukan validasi data namun hanya siswa saja yang mendaftar untuk mengikuti jalur SNMPTN ini.
"Setiap hari kita selalu tanya ke siswa bagi yang belum silakan daftar. Kita dapat informasi kalau sekolah juga harus permanenkan data siswa," ungkapnya.
Ia mengaku ada keteledoran pihaknya sehingga tidak mendaftarkan data siswa sesuai apa yang diminta oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) ini.
"Waktu pendaftaran itu kan habis pada 7 Januari lalu yang dimulai sejak Desember tahun lalu. Namun pendaftaran sempat diperpanjang sampai 10 Januari," jelasnya.
Sri mengaku sempat mendapatkan email dari LTMPT ini tapi karena tidak peka akhirnya tidak melakukan validasi data.
"Kami sempat dapat email dari LTMPT itu untuk perpanjangan waktu. Namun karena kurang peka dan menyangka itu hanya untuk siswa saja," ungkap dia.
Setelah mengetahui kalau maksud tersebut untuk sekolah, pada tanggal 11 pihaknya mencoba melakukan namun tidak bisa.
"Kita juga sudah mencoba hubungi pihak panitia SNMPTN disini dan ternyata untuk jalur SNMPTN tidak bisa lagi," jelas dia.
Namun untuk kuota dari akreditasi sekolah, pihaknya telah melakukan perangkingan bagi 89 siswa yang sudah diikutikan di jalur SNMPTN ini.
"Dipastikan 89 inidari total 224 ini karena sudah kita lakukan secara perangkingan dan ini nanti kita tunggu saja apakah lolos dari jalur SNMPTN ini," tegasnya.