Siswa Tak Bisa Ikut SNMPTN

Ternyata SMAN 5 dan 22 Nyaris Bernasib Sama dengan SMAN 18, Kasus 244 Siswa Tak Bisa Ikut SNMPTN

Penulis: Sri Hidayatun
Editor: Prawira Maulana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Kadisdik Sumsel, Riza Pahlevi

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG- Plt Kadisdik Sumsel, Riza Pahlevi mengatakan hampir ada dua sekolah lain yakni SMAN 5 Palembang dan SMAN 22 Palembang yang nyaris bernasib sama seperti SMAN 18 Palembang.

Beruntung, kedua sekolah ini cepat tanggap dan langsung melakukan pemantapan data ke akun akun LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri) yakni di laman https://portal.ltmpt.ac.id.

"Kalau dari laporan yang kita terima kemarin juga SMAN 5 dan SMAN 22 ini nyaris juga hampir tidak mendaftar namun karena cepat tanggap akhirnya kedua sekolah ini langsung bisa mendaftar sebelum deadline," ujarnya, Selasa (11/2/2020).

Riza mengatakan kejadian ini sangat disayangkan apalagi SMAN 18 Palembang adalah salah satu sekolah unggulan yang ada di kota Paembang.

"Sebelumnya kan pihak sekolah sudah diundang untuk mengikuti sosialisasi SNMPTN di Unsri dan semuanya jelas sudah diberitahukan," kata dia.

Karena itu, ia meminta ini akan menjadi pelajaran bagi sekolah lainnya untuk lebih tanggap dan teliti dalam hal ini.

"Ini sudah terjadi dan kita akan selidiki kasus ini dengan menurunkan tim," bebernya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Riza Pahlevi membenarkan adanya laporan terkait dengan 244 siswa SMAN 18 Palembang yang tidak dapat mengikuti SNMPTN (10/2).

Kadiknas Sumsel tersebut menyesalkan mengapa kesalahan tersebut dapat terjadi, tekhusus di salah satu sekolah favorit di Kota Palembang.

"Itu kesalahan fatal dari sekolah yang tidak selalu update, itu tidak bisa dimaklumi, sangat disayangkan apalagi SMA 18 yang jadi sekolah favorit, keseluruhan siswa itu jadi tidak dapat ikut SNMPTN," katanya.

Dirinya juga mengimbau kepada kepala sekolah selaku orang yang mempunyai tanggung jawab manajerial di SMA 18 untuk bersikap gentle mengakui perbuatannya, dan nantinya akan memberlakukan sanksi.

"Kita proses sebagaimana mestinya ada sanksi secara administrasi, tentunya kita harus memanggil yang bersangkutan dulu, dia harus mengakui kesalahan itu secara gentle, kita tidak bisa hanya menyalahkan operator saja jangan sampai meng kambinghitamkan terima saja sanksi tersebut," Kata Riza Pahlevi.

"Nanti kita akan kirim tim yang berjumlah 3 orang, kita lihat bagaimana laporan dari tim tersebut, apa saja kesalahan dari pihak sekolah, baru akan kita ambil keputusan setelahnya," pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Nasional Sumsel tersebut juga menghimbau kepada wali murid untuk bersabar..

"Mau diapakan lagi, yang namanya sudah terjadi, sekarang sudah pakai IT, tidak lagi manual sudah tersistem.Wali murid kami imbau utk bersabar mingkin ada hikmah di balik itu karena kita tidak bisa memaksakan, namanya sudah terkoneksi dengan sistem," imbaunya.

Halaman
123

Berita Terkini