Perampok Ditembak Mati

Tim Hunter Sat Reskim Tembak Mati Perampok Kakek Bastari, Baku Tembak Saat Penangkapan

Penulis: Novaldi Hibaturrahman
Editor: Prawira Maulana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Hunter Sat Sabhara Polrestabes Palembang.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tersangka perampokan berujung kematian terhadap kakek Bastari akhirnya tewas ditembak polisi.

Tim Hunter Sat Reskrim Polrestabes Palembang pimpinan Aiptu Agus Akbar yang menangkapnya.

Bahkan menurut keterangan polisi, sempat terjadi baku tembak dengan tersangka.

Tersangka bernama Alam warga 15 Ulu ini sempat dilarikan ke rumah sakit.

Namun ia tewas setelah satu peluru menembus dada sebelah kirinya.

Pada saat penangkapan, tersangka Alam (26) warga Jalan Panca Usaha Kelurahan 15 Ulu Jakabaring sempat melawan saat akan ditangkap.

Tersangka melakukan perlawanan dengan menembak petugas yang akan menangkapnya menggunakan senjata rakitan jenis revolver.

Diketahui, sebelumnya tersangka melakukan perampokan disertai aksi kekerasan terhadap tunawisma bernama Bastari (58) di bawah Jembatan Ampera pada (14/12/19) pukul 20.00.

Tersangka Alam yang datang ke TKP langsung merampas tas dan menusuk korban. Ia merampok uang sebesar 500 ribu.

Korban yang mengalami luka tusuk di bagian perut meninggal 5 hari kemudian.

Bastari Kerja Pontang-panting Jadi Kuli Panggul, Uangnya Malah Dirampok Penjahat di Jembatan Ampera

Cerita perampokan Kakek Bastari memang menyayat hati.

Tuna wisma kuli angkut ini dirampok saat ia baru menerima gaji seminggu. Perampok mengambil uangnya dan menusuk perutnya.

Sang kakek sempat bertahan dan membuat laporan polisi. Banyak warga yang bersimpati dan memberikan bantuan.

Bastari (58 tahun) menjadi korban penganiayaan dan perampokan di Pasar 16 Ilir, persisnya di bawah jembatan Ampera pada Minggu (15/12/2019) malam sekira pukul 21.00.

Selain kehilangan uang Rp 500 ribu, Bastari yang sehari-hari bekerja menjadi kuli panggul itu ditusuk di pinggang.

"Ditusuk sekali di pinggang, uang dari (hasil kerja) berminggu-minggu hilang Rp 500 ribu," kata Bastari kepada petugas SPKT Polrestabes Palembang, Senin (16/12/2019).

Pria paruh baya itu mengungkapkan, kronologi perampokan tersebut berawal saat ia melintas di bawah jembatan Ampera.

Tiba-tiba datang seseorang menghampirinya dan menusuknya dari belakang.

"Kena (ditusuk) di pinggang, terus jatuh saya," ungkap Bastari saat itu.

Pelaku merogoh pakaian Bastari dan mengambil uang di saku celananya, lalu kabur.

Saat peristiwa tersebut, kata Bastari, situasi di tempat kejadian perkara (TKP) lengang.

Bastari lalu meminta tolong warga dan diantar ke pos polisi terdekat.

Salah seorang anggota polisi yang tidak ingin disebutkan identitasnya, mengantar Bastari berobat dan visum, lalu membuat laporan ke Polrestabes Palembang.

Berita Terkini