Presiden ke-5 RI Nilai Jabatan Panglima TNI Bisa Diisi Perempuan, Ini Alasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TNI

TRIBUNSUSMEL.COM - Sejak pertama hingga saat ini, Panglima TNI dijabat oleh seorang pria.

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) Megawati Soekarnoputri menilai semestinya jabatan Panglima TNI bisa saja diisi perempuan.

Hal itu diutarakan Megawati saat membuka acara BPIP yang bertajuk Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Minggu (22/12/2019).

Warga Selapan Disuruh Tinggalkan Desa Batu Belubang, Pemkab OKI Serahkan Kewenangan ke Pemkab Bangka

Mulanya, Megawati menyinggung peran pahlawan nasional perempuan Laksamana Malahayati.

Megawati mengatakan peran Laksamana Malahayati menunjukkan sejatinya perempuan layak menduduki posisi tinggi di militer.

"Dia laksamana benar. Bukan pakai embel-embel. Dia ikut perang dan memenangkan perang di Aceh. Kalah gubernur jenderal oleh dia.

Apakah kita tidak bangga punya Laksamana Malahayati. Saya bangga banget," ujar Presiden kelima RI tersebut dalam pidato sambutannya.

"Apakah Panglima TNI tidak boleh dari kaum perempuan? Why not. Panglima TNI tidak boleh ya kaum perempuan? Presiden saja ya sudah (pernah). Artinya ya ke bawahnya ya boleh dong. Betul apa tidak?" Tanya Megawati ke peserta acara.

Para peserta yang mayoritas dihadiri kaum perempuan pun berteriak boleh, tanda dukungan terhadap pidato Megawati tersebut.

"Ngomong betul saja kok lemes," ujar Megawati lantas disambut tawa para peserta acara.

Perwira Tinggi Wanita yang Aktif

Hingga saat ini, TNI baru memiliki satu orang perwira tinggi aktif wanita yang memiliki pangkat jenderal bintang 2.

Dia adalah Drg Andriani.

Andriani dipromosikan menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/776/VII/2019 tanggal 24 Juli 2019.

Ia pun resmi menyandang pangkat Laksamana Muda (Laksda).

Andriani lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga pada 1986.

Ia kemudian bergabung dengan TNI AL melalui Pendidikan Sepawamil Wan (Sekolah Perwira Wajib Militer Wanita) TP 1987.

Setelah lulus pendidikan, dia menyandang Pangkat Letnan Satu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Megawati: Panglima TNI Boleh Enggak dari Perempuan? Presiden Saja Boleh", https://nasional.kompas.com/read/2019/12/22/14475121/megawati-panglima-tni-boleh-enggak-dari-perempuan-presiden-saja-boleh.
Penulis : Rakhmat Nur Hakim
Editor : Krisiandi

Berita Terkini