TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-DL (16 tahun), siswa kelas X di SMA Taruna Indonesia Semi Militer Plus Palembang diduga menjadi korban kekerasan di sekolahnya.
Pemuda itu mengaku telah disiksa oleh seniornya di kelas XI sebagai hukuman atas kesalahan yang tidak ia lakukan.
"Saya dipukuli padahal tidak melakukan kesalahan apapun. Setelah dipukuli baru tahu kalau teman seangkatan saya yang berbuat kesalahan," ujarnya Jumat (29/11/2019).
Dikatakan DL, penganiayaan dari kakak tingkat memang kerap kali dialami siswa di SMA Taruna Indonesia Semi Militer Plus Palembang.
Seperti ditampar, dipukul, ditendang sangat sering mereka alami dari para seniornya.
• Selama Satu Bulan Ini Polsek Gandus Amankan 26 Pelaku Tindak Kejahatan
"Dada kami juga sering dipukul pakai mistar plastik. Pokoknya kami sering disiksa," ujarnya.
Menurutnya, pihak sekolah tidak mengetahui adanya tindak kekerasan dari senior ke junior.
Sebab para korban kerap kali diintimidasi agar tidak mengadukan ke pihak sekolah mengenai kekerasan yang mereka alami.
"Karena diancam, kami jadi takut untuk melapor ke pihak sekolah," ujarnya.
• BREAKING NEWS : DL Siswa SMA Taruna Semi Militer Palembang Diduga Dipukuli Senior
Diberitakan sebelumnya, Delwyn dan Wiko, dua siswa SMA Taruna Indonesia di Palembang meninggal dunia setelah ikut kegiatan orientasi sekolah.
Polisi telah menetapkan satu tersangka dalam kasus ini yakni pembina orientasi sekolah.
SMA Taruna Indonesia Palembang juga telah diberi sanksi oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, tidak boleh menerima siswa baru pada tahun ajaran 2020/2021.