Meski dalam sengketa, namun Mulyono mengatakan kegiatan masjid masih berjalan seperti biasa.
"Hingga saat ini kegiatan masjid masih terus berjalan, masih sering digunakan untuk salat lima waktu maupun salat sunnah."
"Untuk selawatan, pengajian, dan belajar Alquran," pungkasnya.
Wakil Bupati (Wabup) Sukoharjo, Purwadi, menyayangkan adanya sengketa lahan pada Masjid Riyadhul Jannah yang terletak di Dukuh Bangsri Cilik RT 03/RW 01, Kelurahan Kriwen, Sukoharjo.
Sertifikat tanah masjid itu diagunkan ke sebuah bank sebesar Rp 400 juta sebelum masjid tersebut berdiri pada 2011 lalu.
Karena kredit macet, pihak bank sempat memasang sebuah plakat di depan masjid.
"Sangat menyangkan jika masjid disegel bank," kata Purwadi seusai meninjau Masjid, Selasa (29/10/2019).
"Mudah-mudahan bisa dapat mukjizat dari Allah, agar bisa bisa diselesaikan oleh umat islam dan lainnya," lanjutnya.
Dia mengaku ingin mendiskusikan masalah ini dengan organisasi maupun elemen masyarakat Islam untuk mencari solusi atas masalah ini.
"Saya mau menghubungi teman-teman, supaya ada jalan untuk menyelesaikan ini."
"Karena ini sifatnya tempat ibadah, bukan fasilitas pemerintah, maka akan kita coba diselesaikan dengan nonpemerintahan," jelasnya.
Namun Purwadi ingin lebih mengetahui terlebih dahulu akar masalah tersebut, agar bisa diselesaikan dengan cara terbaik.
Dalam kesempatan itu, Purwadi juga mengajak para umat Islam, khususnya yang berada di Kabupaten Sukoharjo untuk saling sengkuyung menyelesaikan masalah ini.
Selain itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang sifatnya anarkisme.
"Saya mengimbau agar masyarakat tidak anarkis, mari diselesaikan dengan cara baik-baik," pungkasnya
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com