Derita 2 Remaja Kakak Adik di OKU: Sejak Bayi Idap TBC Kulit, Umur 19 Tahun Tapi Terlihat 10 Tahun

Editor: Prawira Maulana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nadia dan adiknya yang diduga mendertia TBC kulit. Kondisinya sangat memprihatinkan.

TRIBUNSUMSEL.COM - Dua kakak adik perempuan di Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan sejak bayi diduga menghidap TBC kulit.

Penyakit yang diidap keduanya membuat kondisi fisik dua anak ini sangat memprihatinkan..

Nadia (19) dan Vika Laona (11), dua saudara kandung ini mengalami pertumbuhan tak lazim.

Kulitnya tampak penuh luka sampai di wajah. Bahkan rambut keduanya rontok.

Badan keduanya juga tampak tak tumbuh ideal dan membuatnya terlihat seperti anak kecil.

Bahkan Nadia yang sudah gadis remaja namun tetap seperti masih anak-anak.

Akibat pertumbuhan fisiknya bermasalah tidak seperti anak-anak seusianya, kedua beradik ini lebih banyak mengurung diri didalam rumah mereka yang beralamat di RT 01 Desa Merbau Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Propinsi Sumatera Selatan.

Nadia sempat sekolah berhenti sampai kelas 4 SD, sedangkan Vika tidak sekolah pernah sama sekali karena malu dengan kondisi mereka.

Kakak beradik penderita penyakit aneh, Nadia (19) pakai jilbab dan sang adik Vika (11) memakai baju kaos putih. (SRIPOKU.COM / Dokumen Polsek Lubukbatang)

Anak dari pasangan pasangan ayah Zahril Hamid (39) dan ibu Yunani (37) ini diduga mengalami penyakit TBC Kulit.

”Jangankan sekolah keluar rumah saja mereka malu," tutur Zahril ayah keduanya seraya menambahkan puterinya pernah diolok-olok teman sebayanya.

Kasus penyakit langka ini ditemukan oleh Kapolres OKU AKBP NK Widayana Sulandari bersama Tim Urusan Kesehatan (Urkes) Polres OKU Anica Tursia AM.Keb, SKM dan Kapolsek Lubut Batang AKP Ujang Abdul Aziz.

Tim Urkes Polres OKU langsung meakukan home visit ke kediaman dua saudara kandung di Desa Merbau untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Pantauan awak media, kondisi tubuh dua kakak beradik ini sungguh memilukan

Tumbuh kembang fisiknya terambat (tidak berkembang) seperti layaknya anak seusianya.

Ukuran tubuh Nadia dan Vika tidak mengaami tumbuh kembang sempurna.

Di usia Nadia yang sduah 19 tahun namun tubuhnya seperti seperti layaknya anak dibawah usiah 10 tahun.

Bahkan jari-jari dikedua tangan kedua kakak beradik ini memendek akibat penyakit yang mereka derita.

Kedua kakak beradik ini mengeuhkan rasa gatal yang luar biasa akibat penyakit kulit yang mereka derita.

Lebih memiukan lagi kulit disekujur tubuhnya melepuh berwarna kemerahan mirip luka bakar.

Menurut keterangan sang ayah Zahril, kedua puterinya ini sejak lahir sudah menderita penyakit aneh ini , yang pertama terserang penyakit ini adaah Nadia (si sulung).

Gejala awa ada tanda merah di kaki (dekat betis) Nadia , kemudian tanda itu kerap gatal dan mengeluarkan cairan.

Lama kelamaan penyakit ini menular ke bagian tubuh yang lain.

Kemudian lahir puteri kedua Vika, juga mengalami gejaa penyakit yang sama, seteah berusia 3 hari juga ada tanda merah di jempol kaki Vika.

Zahril dan isterinya pernah mengajak anak mereka untuk berobat ke puskesmas bahkan pernah dibawa ke rumah Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin Palembang.

Namun karena keterbatasan biaya akhirnya mereka hanya pasrah menanti uluran tangan kaum dermawan membantu biaya pengobatan kedua puterinya.

Diakui Zahril, Kades setempat sudah membantu mengurus surat menyurat yang dibutuhkan untuk berobat.

Perhatian dari pemerintah juga sangat diharapkan oleh kedua pasangan suami isteri yang belum beruntung ini.

Menurut Zahril dia sudah berusaha maksimal mengobati puterinya, sampai-sampai tanah dan kebun habis terjual untuk biaya berobat.

Dikesempatan itu Urmin Kes Polres OKU Anica Tursia yang melakukan pemeriksaan terhadap kedua akak beradik ini mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal kedua anak ini untuk sementara didiagnosa terkena TBC Kulit.

Indikasi terlihat dari kondisi kulit dan jari-jari tangan yang sudah memendek rambut juga sudah rontok.

“Untuk lebih pasti kita harus periksa labor dulu, sehingga bisa diketahui,” terang Anica.

Anica mengatakan kedua anak ini harus segera dibawa kerumah sakit sehingga cepat mendapat pertolongan.

Sementara itu, Kades Merbau Adiar Marelo membenarkan bahwa kedua anak itu adalah warganya, menurutnya hal ini sudah disampaikan kepada pihak terkait, dalam hal ini tim kesehatan Lubuk batang dan Dinas Sosial Kabupaten OKU.

Sudah pernah melakukan kunjungan ke kedua kaka beradik yang sakit.

Kades juga sudah mengurus pembutan JKN KIS (BPJs) untuk keluarga Zahril ke Dinas Sosial untuk mempermudah pengobatan terhadap keluarga yang belum beruntung ini. 

Kasus Serupa di OKU Selatan

Tak jauh dari OKU, di Kabupaten tetangga juga ada anak yang diduga mengalami kondisi yang memprihatinkan juga.

Seorang anak kecil bernama LF dari Muaradua OKU Selatan Sumsel menderita penyakit langka.

Bagian tubuhnya terutama bagian jari menghitam seperti terbakar lalu lama kelamaan membuat jarinya harus diamputasi.

Sampai saat ini sudah 6 dari 10 jari tangan gadis kecil itu putus atau terpaksa diamputasi.

Foto dan video gadis kecil ini tersebar di whatsapp.

Ada pula video wawancara seorang perempuan yang mengaku dari Dinas Sosial bersama ibu si gadis malang ini yang bernama Juminem.

Anak LF yang menderita penyakit langka. (ISTIMEWA)

Dalam video itu Juminem mengatakan penyakit anaknya itu bernama renov fenomena.

Namun Tribunsumsel.com lewat riset pencarian di google tak menemukan nama penyakit renov fenomena itu.

Juminem tinggal di Muara Dua tepatnya di Kampung Sawah RT 1.

Juminem bercerita penyakit anaknya itu dimulai dari bulan September tahun lalu.

Pengobatan sempat dijalani di rumah sakit di palembang.

Memang saat ini pengobatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan, hanya saja keluarga Juminem kesulitan untuk biaya penunjang selama anaknya dirawat.

Butuh biaya untuk semisal pulang pergi dari Muaradua ke Palembang.

Juminem mengaku membutuhkan biaya untuk pengobatan anaknya.

Apalagi suaminya yang bekerja sebagai penarik ojek dan ia Juminem sebagai ibu rumah tangga.

Berita Terkini