Sidang Prada DP

Prada DP Dituntut Hukuman Seumur Hidup, Keluarga Prada DP Marah: Hey! Kalian Tidak Punya Perasaan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prada DP menangis dituntut hukuman seumur hidup.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Prada DP Dituntut Hukuman Seumur Hidup, Keluarga Prada DP Marah: Hey! Kalian Tidak Punya Perasaan

Setelah oditur militer membacakan tuntutan hukuman, tangis keluarga Prada DP, terdakwa pembunuhan dan mutilasi Vera Oktaria seketika pecah.

"Memohon kepada hakim untuk menjatuhkan pidana pokok penjara seumur hidup. Memohon agar dipecat dari militer dan ditahan," kata oditur militer Mayor Chk Darwin Butar Butar, saat sidang di Pengadilan Militer 1-04 Palembang, Kamis (22/8/2019).

Sementara kedua orangtua terdakwa tampak tegar dengan tuntutan hukum kepada putra mereka.

Tampak seorang perempuan diduga keluarga terdakwa berlinang air mata.

Setelah sidang, awak media mencoba mewawancarai keluarga terdakwa yang sejak awal persidangan tidak pernah memberi pernyataan sedikit pun.

Saat awak media mendekati ibu korban, tiba-tiba seorang wanita diduga keluarga terdakwa menghardik wartawan.

"Hey! Orang lagi sedih, kalian tidak punya perasaan!" kata wanita tersebut.

Polisi Militer (PM) yang berjaga di ruang sidang pun langsung melerai dan mengimbau awak media agar menjauh dari keluarga terdakwa.

• Prada DP Sempat Mengira Hanya Dituntut 21 Tahun, Ia Salah Artikan Tuntutan Seumur Hidup

Berikut point-point petunjuk dari oditur militer soal pembunuhan berencana yang dilakukan Prada DP. Dasar sakit hati dan cemburulah yang buat Prada DP merencanakan pembunuhan.

Inilah 17 point bukti petunjuk:

1. Vera dan Prada DP sudah lama berpacaran dan putus nyambung. Prada DP beberapa kali memberikan barang-barang untuk Vera berupa paju, uang dan ponsel.

2. Selama berpacaran beberapa kali didapati bertengkar dengan alasan cemburu. Empat kali bahkan hanphone keduanya dirusak akibat ada pesan dari pria atau wanita lain yang membuat keduanya saling cemburu.

3. Oditur juga memaparkan fakta bahwa Prada DP pernah bertengkar dan kedapatan membekap korban di rumah korban. Saat itu Vera Oktaria sampai menjerit. Kejadian itu disaksikan saksi Imelda.

4. Pada bulan November 2018 lolos seleksi TNI dan diantar keluarga korban dan keluarga terdakwa pada saat pergi pendidikan di Lahat.

Halaman
123

Berita Terkini