Hal seperti itu cepat atau lambat pasti akan diketahui.
"Contoh dulu orang-orang yang masuk taruna ada yang terindikasi ideologi komunis dari PKI dari keturunannya itu nanti akan ketahuan setelah sekian lama.
Terhadap mereka ada catatan-catatannya dan harus diapakan," lanjutnya.
Sebelumnya ramai menjadi sorotan, sosok Enzo Zenz Allie yang lolos calon prajurit taruna akademi TNI diterpa isu terkait organisasi HTI.
Mantan Ketua MK Mahfud MD menyebut institusi TNI kecolongan. "(TNI) kecolongan menurut saya," kata Mahfud kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (9/8/2019).
"TNI itu kan lembaga yang dikenal ketat ya, dikenal ketat tahu rekam jejak, kakeknya (Enzo) siapa, kegiatannya apa,
ternyata ini lolos di Akmil. Sampai diberi penghargaan kehormatan khusus oleh Panglima, diajak wawancara khusus," tuturnya.
Sementara itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) siap membantu TNI jika diminta menelusuri jejak digital Enzo Zenz Allie, taruna akademi militer yang diisukan terafiliasi organisasi terlarang HTI.
Kominfo hingga kini belum mendapatkan permintaan dari TNI.
"Kami belum diminta untuk verifikasi, kalau diminta untuk pihak TNI , kami baru akan lakukan itu," kata Plt Kabiro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (10/8).
Menurutnya, urusan Enzo merupakan ranah khusus TNI.
Maka dari itu, Kominfo menunggu permintaan TNI perlu bantuan atau tidak.
"Itu kan artinya urusan-urusan khusus ya. Karena kasus di publik, lalu TNI sebagai pihak yang merekrut, kalau mereka minta, kami akan bantu. Sampai saat ini belum," ucapnya.
Kominfo tak mau asal menelusuri jejak digital Enzo. Ferdinandus menyebut, pihaknya tetap menjaga privasi seseorang.
"Ini kasus khusus, kita kan ingin bagian dari perlindungan data pribadi juga