Saat sedang berada di warung, tiba-tiba Liana mendengar suara letusan dari arah lampu merah.
Ia pun bergegas berlari menuju arah letusan di mana warga telah berkerumun di tempat kejadian perkara (TKP).
Betapa terkejutnya Liana, ternyata Ridwan menjadi korban penembakan.
Ia melihat sang suami bersimbah darah tergeletak di aspal.
• Beredar Pesan Ajakan ke Warga Ikut Nikah Massal di PTC Mall Pengantin Diberi Emas Ini Kata Manajemen
“Saya lihat darah keluar dari dada dan mulut suami saya,” tutur Liana saat ditemui di kediamannya di Komplek BSI, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat (IB) 1, Selasa (23/7/2019).
Ia pun lantas memeluk suami yang saat itu menurutnya sedang sekarat.
“Saya peluk suami saya, saya tuntun mengucapkan kalimat tauhid. Ketika itu suami saya hanya menatap saya, dia tidak bisa berkata apa-apa,” ucap Liana sambil menangis.
Selain terpukul oleh kepergian suami dengan cara ditembak orang tidak dikenal, Liana mengaku keberatan dengan informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan suaminya seorang pemalak.
• Besok Tim Investigasi Khusus Sampaikan Kesimpulan Hasil Pemeriksaan di SMA Taruna Indonesia
“Tidak benar suami saya pemalak. Kami berjualan, ada warung. Tidak pernah suami saya palak orang, kami kerja cari uang dengan cara halal,” tegas Liana dengan tangis semakin menjadi-jadi.
Perempuan lima anak itu pun berharap pelaku penembakan suaminya dihukum sesuai hukum yang berlaku.
“Saya minta hukum ditegakkan seadil-adilnya. Siapapun pelakunya harus dihukum setimpal sesuai perbuatannya,” kata dia.