Hidup Mewah dan Banyak Harta, Deretan Selebriti ini Awali Karir dari Nol Jadi Pembantu & Ngamen

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Iko Uwais

Penyanyi yang merupakan vokalis dari Setia Band bernama Charlie Van Houten ini ternyata juga memiliki kisah tak kalah menyedihkan di waktu dulu.

Ketika belum terkenal seperti sekarang ini, Charlie pernah menjadi seorang pengamen jalanan bersama sang istri. Untuk mendapatkan uang yang dapat digunakan untuk membeli makanan, dia harus mengamen di jalanan atau di beberapa stasiun.

Bahkan, tidak jarang dia harus menahan lapar atau hanya makan tempe goreng, nasi putih dan teh saja sehari-hari, karena hasil dari mengamen tidak menentu, apalagi dia harus menafkahi istrinya.

Agar mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari, dia dan istrinya berbagi tugas, sang istri menjadi penyanyi cafe, sedangkan dia bergerilya di jalanan dengan gitar di tangan.

3. Inul Daratista

Sebelum terkenal seperti sekarang ini, penyanyi dangdut yang bernama asli Ainur Rokhimah dan mempopulerkan gaya menari dangdut dengan istilah Goyang Ngebor ini harus melakukan perjuangan yang cukup berat dan berliku.

Artis, penyanyi sekaligus selebritis yang nada bicaranya kerap masih terdengar medok atau bernuansa atau berlogat Jawa ini memulai karirnya di daerah Pasuruan, Jawa Timur.

Dia menyanyi dari tempat satu ke tempat lain, dari panggung satu ke panggung yang lain dan ikhlas menerima bayaran beberapa ribu saja.

Walaupun hasil yang diperoleh hanya terbilang sedikit, namun Inul tetap bersyukur karena tetap dapat menghasilkan uang dan tidak menganggur.

Setelah Goyang Ngebor yang dipopulerkannya membuat banyak orang penasaran, namanya secara perlahan mulai dikenal di mana-mana dan job manggungpun bergulir sampai akhirnya mengantarkan dirinya menjadi salah satu selebritis terkenal di Indonesia.

4. Tukul Arwana

Hidup sengsara berbalut kemiskinan adalah suatu hal yang biasa dirasakan oleh pria yang dipanggil dengan nama Tukul ini semasa muda.

Untuk dapat membayar uang sekolah saja, Tukul harus bekerja sampingan dan juga pernah menjadi kernet sampai dengan supir angkutan.

Berawal dari tekadnya untuk dapat mengubah nasib, Tukul merantau ke Ibu Kota.

Dengan kerasnya kehidupan Jakarta, Tukul pernah diusir dari rumah kontrakan bahkan menjadi gelandangan dan kuli bangunan.

Halaman
123

Berita Terkini