Pembatasan Whatsapp, Instagram dan Twitter, Menkominfo : Saya Mohon Maaf, Ini Sementara dan Bertahap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan permintaan maaf atas pembatasan fitur sejumlah media sosial

"Yang kita freeze-kan sementara yang tidak diaktifkan itu video, foto dan gambar. Karena secara psikologi video dan gambar itu bisa membangkitkan emosi," jelasnya.

WhatsApp, Facebook, Instagram Masih Down (Tak Bisa Dibuka), Ini Wilayah-wilayah yang Terdampak

Menteri Kominfo menjelaskan pihaknya tidak bisa melakukan take down satu per satu akun.

"Karena pengguna ponsel kita 200 juta lebih. Dan hampir semua menggunakan WhatsApp. Jika ada yang masih belum dibatasi, itu masih proses di operator telekomunikasi, kita koordinasinya juga baru saja," jelas Rudiantara

Pembatasan itu menurut Rudiantara didasarkan pada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Jadi UU ITE itu intinya ada dua. Satu, meningkatkan literasi, kemampuan, kapasitas dan kapabilitas masyarakat akan digital. Dan kedua, manajemen konten yang salah satunya dilakukan pembatasan konten ini," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Kominfo menegaskan bahwa fitur SMS dan telepon masih bisa digunakan.

"Komunikasi yang selama ini kita pakai sms dan voice itu tidak masalah. Pembatasan untuk media sosial dan messaging system," jelasnya.

Menteri Kominfo juga mengapresiasi pekerja media dan media mainstream yang memainkan peran untuk memberikan informasi yang jelas dan menenangkan masyarakat.

Bahaya Menggunakan VPN (Virtual Private Network) Saat WhatsApp dan Instagram Gangguan, Ini Dampaknya

"Kita sangat mengapresiasi media mainstream. Biasanya mainnya di media online, kita kembali ke media mainstream," jelasnya.

Facebook memberikan respon kepada terkait keputusan pemerintah untuk membatasi akses media sosial.

Facebook mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan.

Pembatasan ini berlaku selama tiga hari dan dilakukan untuk membatasi konten gambar dan video untuk menjaga penyebaran hoaks.

"Kami akan terus memegang komitmen kami untuk tetap memberikan layanan bagi masyarakat agar dapat terus berkomunikasi dengan kerabat dan keluarga," kata Juru Bicara Facebook dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (22/5/2019).

Berita Terkini