TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Empat pemuda di Palembang, RY, RI, OA dan EW diamankan polisi.
Keempatnya mengincar target seusia mereka untuk dirampas barang berharganya.
Mereka biasa berkeliling mencari mangsa setiap Sabtu dan Minggu dini hari.
Setiap kali mencari mangsa, mereka berbekal senjata tajam celurit, pisau dan parang.
Komplotan ini berkeliling menggunakan sepeda motor untuk mencari mangsa.
• 5 Penyanyi Cantik Indonesia ini Kuasai Trending Youtube: ada Marion Jola, Via Vallen, Hanin Dhiya
Saat melihat ada sekelompok pemuda yang sedang nongkrong, komplotan ini yang berjumlah delapan orang langsung mendatangi calon korban mereka.
"Kami keliling dan melihat ada kelompok lain, makanya langsung kami datangi. Aku yang meminta ponsel korban," ujar tersangka OA saat diamankan di Polsek IT 1 Palembang, Minggu (19/5/2019).
Beberapa pemuda lain yang melihat bila mereka didatangi kelompok ini, langsung lari menyelamatkan diri.
Sedangkan korban, Novanda Clarisa Saputri tidak sempat kabur dan berhasil dihadang komplotan ini.
• BREAKING NEWS, Kebakaran 3 Rumah di PALI, Kakek Sukandar Tewas Terjebak di Kamar
Ponsel milik korban, dirampas OA dan yang lain mencoba mencari barang berharga lainnya.
Ketika sedang mencari barang berharga milik korban yang lain, warga berdatangan karena teman dari korban meminta bantuan warga.
"Karena warga datang, kami berupaya kabur. Saat mau kabur, OA terjatuh dari motor dan dipukuli warga. Karena takut tertangkap, kami tinggalkan OA," jelas RY.
Kapolsek IT 1 Palembang Kompol Edi Rahmat didampingi Kanit Reskrim Ipda Jhony Palapa menuturkan, komplotan ini kerap membuat resah warga karena mereka sengaja berkeliling dengan membawa senjata tajam untuk melakukan perampasan dengan kekerasan.
• Begal Sadis Sering Tembak Korbannya Keok Dibekuk Polres Prabumulih, 11 Kali Beroperasi
"Peristiwa pencurian dengan kekerasan atau begal ini, terjadi di Jalan Letnan Murod KM 5 Palembang. Komplotan ini sengaja berkeliling dengan membawa Sajam, ketika melihat calon korbannya para tersangka ini langsung beraksi," ujarnya.
Setidaknya, dari komplotan ini ada delapan pelaku.
Dari delapan, empat sudah tertangkap dan pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku lagi yang sudah diketahui identitasnya.