Pemilu 2019

Oknum Caleg di Muratara Banting Kursi Tuntut Penghitungan Suara Ulang, Pertemuan Berlangsung Alot

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertemuan rombongan Caleg Kabupaten Muratara Dapil 1 di kantor KPU di Desa Noman, Kecamatan Rupit, Senin (29/4/2019).

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Calon Legislatif (Caleg) dari 8 Partai Politik (Parpol) bersama warga blokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.

Mereka diduga tidak puas dengan jawaban hasil pertemuan bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muratara, Senin (29/4/2019).

Setidaknya ada 10 Calon Legislatif (Caleg) Daerah Pemilihan (Dapil) 1 DPRD Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) guna menemui komisioner KPU dan Bawaslu.

Dalam pertemuan tersebut mereka menyampaikan tujuan kedatangannya menemui Komisioner KPU dan Bawaslu terhadap hasil kesepakatan dalam berita acara pada 28 April 2019.

BREAKING NEWS, Tuntut Penghitungan Suara Ulang, Caleg dan Warga Blokade Jalinsum di Muratara

Pertama, membuka kotak suara dan menghitung hasil perolehan suara dentan cara membaca satu persatu surat srupitdi TPS se Kecamatan Rupit untuk tongkat DPRD Kabupaten Muratara.

Kedua, jika hasil perolehan suara terbukti ada kecurangan maka rombongannya seluruh partai politik yang mengajukan keberatan menuntut diproses secara hukum seluruh penyelenggara pemilu tingkat KPPS, PPS, PPL, Panwascam dan PPK.

Ketiga, apabila Caleg dari partai politik terbukti melakukan kecurangan dengan cara bermain dengan penyelenggara, meminta Bawaslu pada tingkat yang berwewenang mendiskualifikasi calon yang bersangkutan.

Keempat, pelaksanaan penghitungan ulang tetap dilaksanakan di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit.

Pertemuan tersebut berlangsung alot hingga terjadi cekcok mulut dan membuat salah satu Caleg membanting kursi karena tidak terima dengan jawaban dari pihak penyelenggara.

Kuota Tambahan Haji Untuk Sumsel Hanya 80 Orang dari 10 Ribu Tambahan, Sumsel Kalah dari Bali & NTT

Bahkan karena menganggap tidak menemui jalan keluar rombongan Caleg tersebut meninggalkan pertemuan tersebut langsung menuju rapat pleno rekapitulasi di PPK Rupit.

Sementara Willi Pasundan Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) mengatakan kedatangannya ingin menghajar kecurangan oleh mafia penyelenggara pemilu.

"Karena banyak kejanggalan yang ditemukan dilapangan dan C1 banyak ditandatangani 1 orang," katanya.

Bahkan, banyak warga yang mencoblos calon sesuai dengan keinginan mereka tapi saat penghitungan, suara caleg yang mereka coblos tidak ada.

Sementara, Ketua Bawaslu Kabupaten Muratara, Munawir mengatakan untuk melakukan perhitungan ulang harus ada kajian dan mekanisme mekanisme yang dilakukan.

Bocah 9 Tahun Warga Payaraman OI Meninggal Diduga Kena Demam Berdarah (DBD)

"Apalagi setiap ada laporan tidak serta merta kami langsung menindaklanjuti atau memutuskan karena disitu ada prosesnya di Perbawaslu," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini