Masing-masing aktivitas itu adalah bermain video game dengan teman setim, mengerjakan tugas rumah sendiri-sendiri (quiet homework), serta diskusi yang berorientasi hasil (goal-training discussion).
Kemudian peserta diberikan tantangan Findamine ronde kedua.
Kekohesifan kelompok pada tim goal-training memang lebih tinggi, tetapi performa tim video game meningkat signifikan dari skor 435 menjadi 520.
“Bermain video dengan tim kerja benar-benar alternatif yang layak dan optimal untuk membangun kerja sama tim,” kata perwakilan tim peneliti lainnya, Mark Keith.
Artinya, jika kamu bermain sendirian bersama orang luar (bukan dengan rekan kerja satu tim), mungkin studi ini menjadi tak valid.
Intinya, aktivitas bermain game kolaboratif yang membuat ketagihan sejatinya bisa berdampak positif untuk mencairkan suasana dan membangun komunikasi antar rekan kerja.
Dengan begitu, produktivitas dan hasil kerja pun bisa meningkat.
(Tribunnews.com/ Bunga)