TRIBUNSUMSEL.COM - Eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok kini resmi menjadi anggota PDI Perjuangan.
Hal itu disampaikan oleh Dewan Pertimbangan DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Nyoman Adi Wiryatama usai melakukan pertemuan dengan Ahok di ruang sekretaris dan perpustakaan.
"Beliau sudah anggota PDI Perjuangan, sudah punya kartu PDI Perjuangan mulai tanggal 26 Januari (2018). Sudah resmi," kata Ketua DPRD Provinsi Bali itu.
• Polres Lahat Amankan 3 Pria di Ladang Ganja Desa Gelung Sakti, Ini Pembagian Tugas Ketiganya
• Pamer Tabungan Lebih dari Rp 5 Miliar, Nikita Mirzani: Saya Mah Gak Main yang Ratusan Juta!
Adi Wiryatama mengatakan bahwa kedatangan Ahok ke Kantor PDIP Provinsi Bali adalah untuk bersilaturahmi.
"Beliau selaku anggota PDI Perjuangan tentunya bersilaturahmi dengan kita anggota PDI Perjuangan Bali. Jadi sambil beliau berkeliling-keliling artinya bersilaturahmi sebagai satu wadah dengan kita di PDI Perjuangan," jelas Adi Wiryatama lagi yang mendampingi Ahok bersama Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).
Saat dimintai keterangan Ahok enggan menyebutkan mengapa dirinya masuk sebagai kader PDI Perjuangan.
Ia malah mengatakan bahwa dirinya jalan-jalan ke Bali.
"Ini jalan-jalan saja. Saya mau jalan-jalan dua setengah bulan, wajar kan sebagai manusia biasa," katanya kepada awak media.
Kedatangan Ahok disambut oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa.
Sahabt Sudah Bocorkan
Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menuturkan keinginan langkah dunia politik Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok jika bebas dari jeratan hukuman penjara.
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Selasa (27/11/2018), menurut Dajrot Saiful Hidayat, Ahok menyampaikan ingin bergabung dengan partai PDIP.
Dalam keterangan yang diberikan Djarot Saiful Hidayat, ia menuturkan Ahok menilai PDIP merupakan partai yang berani berada di garis depan, ketika ada pihak yang melawan ideologi Pancasila.
"Di samping itu, dia harusnya memilih PDI Perjuangan. Karena yang berani betul di garis depan, ketika ada yang melawan Pancasila, ketika ada yang menghina seseorang warga negara, mencaci, membenci, dan sebagainya, yang berani paling depan adalah PDI Perjuangan," papar Djarot Saiful Hidayat mengulang pembicaraannya dengan Ahok.
Selain itu, Ahok melalui Djarot mengatakan PDIP menjadi partai yang paling semangat membela Ahok ketika terlibat kasus.
Terutama kader-kader PDI Perjuangan, utamanya dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Ketika dia dihajar seperti itu di Jakarta, saya juga dihajar seperti itu. Yang paling berani membela, menunjukkan sikapnya adalah kader-kader PDI Perjuangan, utamanya wabilkhusus dari Daerah Istimewa Yogyakarta datang juga ke Jakarta," sambung Djarot Saiful Hidayat.
Sebelumnya, Djarot Saiful Hidayat juga menyampaikan Ahok meminta pendukungnya atau Ahokers jangan sampai golput.
Melalui Djarot Saiful Hidayat, Ahok meminta para pendukungnya memberikan suaranya kepada pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin.
"Saya ketemu sama Pak Ahok, dia bilang, 'Mas, tolong pendukung-pendukung kita itu, kalau bisa jangan golput. Kalau bisa pilih Pak Jokowi'," ungkap Djarot Saiful Hidayat.
Namun kabar ingin masuknya Ahok ke dunia politik setelah bebas dari penjara ini belum mendapat konfirmasi langsung dari Ahok.
Tanggapan tokoh
Sejumlah tokoh memberikan tanggapan Ahok yang dikabarkan ingin masuk ke partai PDIP jika telah bebas dari penjara.
1. Sandiaga Uno
Melansir dari Kompas.com, mendengar kabar Ahok yang ingin bergabung di PDIP, Sandiaga Uno memberikan ucapan selamat.
Sandiaga berharap Ahok kembali ke dunia politik seusai bebas dari penjara.
"Selamat kepada Pak Ahok yang akan bergabung ke PDI-P dan berharap agar Pak Ahok kembali berkiprah di dunia politik," kata Sandiaga.
Pasangan dari calon presiden Prabowo Subianto tersebut mengaku jika Ahok adalah sahabatnya dan pernah sama-sama mengabdi di DKI Jakarta.
Ia mengaku mengharapkan Ahok melanjutkan perjuangan mengabdi kepada negara.
"Sebenarnya tidak ada ucapan khusus tapi saya berharap beliau melanjutkan pengabdian pada negeri," jelas Sandiaga Uno.
2. Boni Hargens
Menurut Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens, jika Ahok memutuskan untuk kembali ke dunia politik dan memilih terjun ke PDIP, merupakan langkah yang bagus, dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (27/11/2018).
"Langkah yang cerdas dan tepat konteks," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Selasa (27/11/2018).
Boni menilai Ahok membutuhkan kendaraan yang tepat untuk melanjutkan perjuangan di dunia politiknya.
Boni mengungkapkan, menurutnya PDIP pilihan strategis untuk Ahok karena merupakan partai yang nasionalis dan pro rakyat kecil.
"PDI Perjuangan adalah pilihan strategis karena partai ini partai nasionalis, pro wong cilik dan menyejarah dengan pengalaman yang matang dalam membangun negeri ini," jelas Boni Hargens.
Lanjutnya, Boni mengatakan PDIP adalah partai besar yang efektif untuk diselami Ahok.
"Organ sudah ada, potensi individu Ahok kuat, tinggal bagaimana menjalankan visi misi politiknya ke depan. Separuh jalan sudah terlalui kalau Ahok ingin mengabdi untuk bangsa lewat PDI Perjuangan," ucap Boni Hargens.
3. Grace Natalie
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie mengungkapkan masih mengamati bentuk klaim dari Dajrot mengenai Ahok tersebut.
"Saya baca, statement-nya adalah kalau mau masuk. Berarti belum pasti," ujar Grace Natalie.
Namun jika benar adanya, Gace akan menghormati keputusan Ahok tersebut.
Grace juga mengungkapkan akan mendoakan yang terbaik untuk keputusan yang diambil oleh Ahok.
"Kita hargai langkah-langkah yang akan diambil Pak Ahok dan mendoakan beliau agar tidak patah semangat dan terus berjuang bagi NKRI," tegas Grace Natalie.
4. Sufmi Dasco Ahmad
Sementara Wakil ketua umum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad juga memberikan tanggapan mengenai kabar Ahok memilih dunia politik tersebut, dilansir dari Kompas TV, Rabu (28/11/2018).
Sufmi mengungkapkan Ahok memiliki hal konstitusional dan bebas saja memilih.
"Saya pikir itu adalah hak konstitusional Pak Ahok mau masuk kemana. Itu ya bagus-bagus saja menurut saya.
"Itu kan hak pribadinya Pak Ahok, dia mau kemana pindah kemana, itu kan enggak dilarangoleh undang-undang dan tak mempengaruhi hukum," tuturnya.
Dasco pun tidak mempermasalahkan citra Ahok yang kerap berpindah partai termasuk pernah menjadi kader Gerindra.
"Saya belum bisa menanggapi mengenai berpengaruh atau tidaknya, karena kita belum lihat apa nanti pak Ahok kampanye Pilpres untuk salah satu calon, dan kemudian hasil surveinya gimana. kita belum bisa komentar soal itu," ujar Sufmi.
5. Fahri Hamzah
Namun Fahri mengatakan jika nantinya Ahok memutuskan bergabung dengan kubu Prabowo karena merasa membalas budi, hal itu lebih menarik perhatiannya.
"Malah kalau tiba-tiba dia dukung Pak Prabowo, misalnya dia tiba-tiba bilang 'ini karena saya jadi gubernur atas budi baik Gerindra dan Pak Prabowo, maka saya hari ini akan mendukung Pak Prabowo sebagai calon presiden'. Ah itu baru seru," ujar Fahri di kompleks parlemen, Selasa (27/11/2018), dilansir dari Tribunnews.com.
Lanjutnya, Fahri menilai Ahok memiliki kebebasan menentukan sikap politiknya.
Dalam nasehat yang dilayangkan kepada Ahok, ia berharap Ahok kuat untuk kembali ke dunia politik.
"Jangan lupa, politik ini pertarungan, memang napas harus kuat, stamina harus tinggi dan tidak boleh kapok apalagi menjadi pendendam," ujar Fahri.
Pernah Ungkap Tak Mau Gabung Partai
Sebelumnya dikutip dari Tribunnews.com, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak akan gabung ke partai politik mana pun dan tetap maju lewat jalur independen di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Para pendukung Basuki yang menamakan diri Teman Ahok, telah mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta berkisar 685 ribu warga.
Tidak mau mengecawakan Teman Ahok, Basuki yang akrab disapa Ahok mengaku tidak akan menjadi kader partai dan tetap maju melalui jalur independen.
Seperti diketahui, Nasdem menggelar konferensi pers mengenai dukungan Nasfem terhadap Ahok sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017 mendatang.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ahok Resmi Jadi Anggota PDI Perjuangan Sejak 26 Januari 2019, Begini Kata Nyoman Adi Wiryatama,
http://bali.tribunnews.com/2019/02/08/ahok-resmi-jadi-anggota-pdi-perjuangan-sejak-26-januari-2019-begini-kata-nyoman-adi-wiryatama.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana
Editor: Ady Sucipto