TRIBUNSUMSEL.COM - Selama berkarir menjadi jurnalis, Jeremy Teti selalu terlihat dengan penampilan yang formal kini bertato.
Pekerjaannya sebagai pembaca berita memang menuntutnya untuk menampilkan citra yang elegan.
Namun setelah memutuskan untuk berhenti dari profesinya sebagai jurnalis, lelaki berusi 51 tahun ini mengubah penampilannya menjadi lebih garang dan bertato.
• Potret Kemiskinan Warga Pemulutan Ogan Ilir, Nuraini Tinggal di Gubuk Hampir Roboh dan Tak Beratap
• Melihat Warga Muratara Sulit Sinyal Telepon dan Internet, Entri Data BPJS Harus ke Lubuklinggau
Ternyata keinginan Jeremy Teti untuk mengubah penampilan sudah diimpikannya sejak beberapa tahun silam.
"Sekitar 7-8 tahun aku baru berpikir merubah seperti ini, saya berpikir kayaknya di usia kepala 5 ya baru melakukan perubahan,"
"Ini iseng doang tato doang tau-taunya dampaknya seperti ini," ungkap Jeremy Teti saat ditemui Grid.ID di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019).
• BREAKING NEWS, Bandar Narkoba Rebut Pistol Petugas BNN Prabumulih, Nyaris Ditembak
• Viral Awan Panas Membentuk Orang Sedang Berpelukan, Mirip Cerita Rakyat Filipina
Salah satu alasannya mengurungkan niat untuk mengenakan tato lantaran dirinya sangat takut jarum suntik.
Namun, Jeremy Teti pada akhirnya memantapkan diri untuk memakai tato.
"Behhh, jangan ditanya sakitnya kayak apa, kan pertama kali dan caranya banyakin makanan, pertama kali kena jarum rasanya gue udah kejang-kejang, hahaha, perihnya minta ampun,"
"Tapi gue udah niat bikin tato dari sekian tahun akhirnya yaudah beranikan diri aja suruh gigit kertas apa gitu sakitnya minta ampun.
Dan ini kan dibikinnya 4 jam, 3 kali commercial break, setiap jam istirahat artist, tatonya istirahat, gue juga. Setiap satu jam makan," cerita Jeremy Teti.
Tak disangka, perubahannya dengan memakai tato ternyata mendapatkan respon yang postif.
Bahkan Jeremy Teti menginspirasi orang-orang di sekitarnya untuk berani memakai tato.
Sayangnya, tato Jeremy Teti itu tak berdampak banyak, orang disekitarnya jadi minder setelah mendengar harga pembuatan tatonya yang 'selangit'.
"Ah semua pingin tato juga, denger harganya lansung drop, hahaha. Ini harganya sepeda motor matic. Sekitar Rp 15 juta. Ini baru tato 2 ini doang. Tapi didiskon Rp 10 juta."
"Tapi gue cincai sama yang punya tokonya terus didiskon jadi cuma bayar Rp 5 juta. Kalau buat bule lebih mahal sekitar Rp 60 juta, ini tuh untuk warga lokal," ungkap Jeremy Teti.