TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Calon wakil Presiden nomor urut 01 Kiai Ma'ruf Amin (KMA) berpesan kepada kader Nahdatul Ulama (NU) di seluruh Indonesia.
Ma'ruf Amin minta untuk tidak terpancing dengan adanya upaya membenturkan islam dan nasionalis, yang sengaja dihembuskan pihak-pihak yang tak bertanggung jawab dalam perhelatan pesta demokrasi 2019 ini.
Permintaan ini disampaikan Kiai Ma'ruf Amin (KMA) saat menghadiri peresmian posko dan pelantikan pengurus (RKMA) Sumsel dan silaturahmi ramah tamah para kiai dan ulama se-Sumsel di hotel Swarna Dwipa, Jumat (11/1/2019).
Di kesempatan itu, KMA juga mengungkap alasan dirinya mau menerima pinangan menjadi cawapres mendampingi petahana, Joko Widodo sebagai capres.
• Penjelasan Lengkap Mengapa Kalender 2019 Sama Persis dengan Tahun 2002 dan 1895
• Ini Alasan Harga Tiket Pesawat Mahal, Semua Maskapai Pasang Tarif Sama
Tak lain atas desakan dari para ulama dan kiai dengan mengorbankan jabatannya baik sebagai rois aam Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
KMA menyampaikan dari sejumlah tokoh NU yang disodorkan kepada petahana akhirnya dia yang dipilih setelah melalui serangkaian proses yang cukup panjang.
"Saya bersedia dan mau mendampingi Pak Jokowi sebagai cawapres karena menilai selama ini beliau sudah cukup banyak berbuat untuk kemajuan bangsa."
"Salah satunya dari pembangunan infrastruktur membangun sampai Papua," sebutnya disambut tepuk riuh tamu dan undangan yang hadir.
• Lowongan Kerja BUMN Terbaru 2019: PT WIKA (Persero) Ini Persyaratannya dan Cara Daftar
• Melihat Kontrakan Eni Yulansari Siswa SMAN 10 Palembang, Nia Menangis Baca Surat Curhat Anaknya
Di kesempatan itu, KMA mengimbau kepada seluruh pendukung Jokowi-Ma'ruf agar tidak mudah terperdaya oleh berita-berita hoax yang bertebaran utamanya di media sosial.
"Kita inginnya menang yang bermartabat makanya yang masih ditidur dibangunkan yang buyan dipintarkan," celoteh KMA disambut tawa para tamu dan hadirin.
Sebelumnya, koordinator RKMA Pusat, KH Ahmad Bagdja menyampaikan saat ini RKMA sudah terbentuk di 20 provinsi di Indonesia.
Dengan kegiatan utama diprioritaskan di Jawa Barat dan DKI Jakarta melalui kegiatan up grade tak kurang tak 400-an kiai-kiai dan mubaligh muda.
Mereka dilatih untuk menangkal berita-berita hoax termasuk yang disampaikan di masjid-masjid.
"Perpaduan pasangan ini antara umaro dan ulama yang merupakan pekerja keras diharapkan akan dapat membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik lagi ke depannya," imbuh Bagdja.
Terpilih sebagai ketua RKMA Sumsel adalah Kh Syamsudin Noor dibantu sejumlah pengurus lain.
Hadir di kesempatan itu diantaranya ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Sumsel Ir H Syahrial Oesman,MM dan Ibu Hj Maphilinda.