TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Eni Yulansari, siswa Kelas X SMA Negeri 10 Palembang, ditemukan tewas mengapung di Sungai Musi, Kamis (10/1/2019) kemarin.
Selama bersekolah di Palembang, Eni ngontrak di Jalan Srijaya Negara Lorong Hasanas Bukit Lama Ilir Barat 1 Palembang.
Tribunsumsel.com mengunjungi tempat kontrakan Eni Yulansari, Jumat (11/1/2019) pagi.
Mauladi, pemilik kontrakan mengatakan, pencarian Eni telah dilakukan sejak Selasa sore.
• Nonton Voli Proliga 2019 Dapat Suvenir Menarik dari Pertamina, Begini Caranya
• Daftar Harga Tiket Pesawat Hari ini (Terbaru) Berbagai Tujuan Melonjak, Cek Harga di Sini
Bermula dari paman Eni yang kebetulan tinggal di dekat kontrakannya tidak melihat keponakannya tersebut pada sore hari.
Menurut Mauladi, alasan Eni lebih memilih untuk tinggal sendiri di kontrakan karena tidak ingin menyusahkan pamannya.
"Sore itu pamannya nanya sama saya, lihat Eni nggak pak, saya jawab tidak. Itu sekitar jam 4 sore."
"Soalnya, biasanya anak itu suka main ke tempat pamannya yang ada di dekat kontrakan. Tapi sore itu dia (Eni) tidak tahu ke mana,"jelasnya, Jumat (11/1/2019).
Saat itu, sejumlah teman Eni telah dihubungi.
Pihak keluarga lain pun juga sudah ditanya mengenai keberadaannya, tapi semua tidak menemui hasil.
Eni masih tidak diketahui keberadaannya.
"Baru setelah tetangga kontrakannya pulang, sekitar habis magrib, kami tanya di mana Eni. Dari anak itu, baru kami dapatkan kunci rumah dan surat dari Eni,"ujarnya.
Surat tersebut dituliskan dalam bahasa daerah Komering. Mauladi mengaku tidak memahami arti dan makna tulisannya.
"Pokoknya kalau yang saya paham "aku dak tahan lagi" cuma itu yang saya ngerti,"ujarnya.
• Bongkar Pengaturan Skor, Satgas Antimafia Bola Diterpa Isu tak Sedap, Krishna Murti Ungkap Faktanya
• 13 Lagu GIGI Terpopuler Sepanjang Masa, 11 Januari, Nakal, Pintu Surga, Ya Ya Ya, dan Jomblo
Saat melihat surat itu, kepanikan mulai terjadi. Warga sekitar takut, Eni berencana untuk melakukan aksi bunuh diri.
"Ya, karena lihat dari suratnya. Pamannya langsung nelpon orang tua Eni sama keluarganya yang lain. Panik lah pokoknya malam itu,"jelasnya.
"Tambah lagi ada satu surat yang ditemukan di kotak sampah, jadi ya sudah tambah bingung kita,"jelasnya.
Lanjut Mauladi, tetangga yang sebelumnya mengantarkan Eni, mengaku diminta Eni mengantarkannya ke Lorong Kolam yang tak jauh dari kontrakannya di seputaran Jalan Srijaya Negara Bukit Lama.
Sesampainya di sana, Eni lantas meminta dipesankan taksi online ke Jembatan Ampera.
"Nah, dari situ langsung kami lacak sopirnya. Setelah dapat, sopir itu mengaku Eni minta diturunkan di atas jembatan Ampera."
"Tapi karena tidak boleh ada kendaraan yang berhenti di sana, jadi Eni minta diturunkan di bawah jembatan Ampera,"ungkapnya.
• Mulai Sore Ini Makan Durian Sepuasnya di Griya Agung Palembang, Disiapkan 1000 Durian Setiap Hari
• BERITA LUBUKLINGGAU: Ibu Muda Ini Dihantam Linggis Oleh Suaminya, Perkara Tak Mau Beri Uang
Mauladi mengatakan, sopir taksi online tersebut mengaku sempat melihat Eni menaiki tangga menuju jembatan Ampera.
"Itu terakhir kali Eni terlihat. Habis itu sudah, hilang entah kemana sampai akhirnya kami dengar dia (Eni) tenggelam,"ungkapnya.
Sementara itu, saat ini surat-surat peninggalan Eni, langsung disimpan ibunya dan saat ini telah dibawa ke kampung halamannya yang ada di desa Bumi Gelap Muara Dua Oku Selatan.
Orang Tua Eni sampai ke Palembang pada Rabu Pagi.
"Ibunya waktu baca surat itu langsung nangis, saya kurang paham apa isinya. Tapi yang jelas seperti tanda-tanda Eni mau bunuh diri,"ungkapnya.
Penyebab Kematian
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon E Winara mengungkapkan siswi SMA 10 yang jenazahnya ditemukan mengapung di sungai musi diduga bunuh diri.
"Dugaan sementara motifnya bunuh diri cuma kita masih mendalami bagaimana bentuk depresi nya," jelasnya.
Ia juga menambahkan saat pihak reskrim masih menunggu hasil forensik dari RS Bhayangkara.
Sebelum akhirnya mayatnya ditemukan tewas, guru, teman Eni Yulansari di SMA 10 sempat melihat gejala aneh tak biasa.
Eni merupakan siswa pintar dan aktif di sekolah.
Apalagi korban juga aktif di ekskul Rohis, Paskibra dan Broadcasting.
Guru Ekonomi SMAN 10 Palembang, Herman Sudianto yang terakhir berinteraksi dengan almarhum mengaku pada Senin dan Selasa kemaren korban masuk sekolah seperti biasa.
Barulah pada Rabu (9/1/2019) tidak ada kabar.
"Selasa (8/1/2019) saya sempat masuk kelas dia (korban) dan mengajar selama tiga jam."
"Saya lihat dia murung, makanya saya panggil ke depan," ujarnya saat dikonfirmasi ke sekolahnya, Kamis (10/1/2019).
Karena melihat siswanya kurang semangat dan murung dari hari biasanya, dirinya pun menanyakan ada masalah apa.
Tapi almarhum hanya menjawab biasa saja.
"Saya tawarkan ke guru BP saja. Bahkan pada pukul 8.30 paginya dia mau izin pulang dan tidak saya izinkan. Katanya tidak enak badan," jelasnya.
"Saya juga menasehati jika mau pulang cepat rugi dan kalau pulang pun tidak menyelesaikan masalah. Akhirnya dia ikut belajar sampai selesai," ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan ketiga teman sekelas korban, Syauri Belva, Adelia Husnul Hotima, dan M Berlyan Adinata.
Mereka merupakan teman sekelas korban yang juga menyadari pada Selasa itu temannya berbeda dari biasanya.
"Waktu itu kami sempat lihat dia menulis di kertas sembari melihat HP. Kami tanya ada apa? katanya tidak apa-apa sembari tersenyum. Anaknya sehari-hari ceria dan supel. Di kelas juga aktif dan pintar. Sering nanya juga kalau di kelas, aktiflah pokoknya," katanya.
Saat mengetahui kabar duka tersebut, dia dan temannya yang lain sangat kaget. Apalagi informasi awal diterima dari pihak sekolah langsung.
"Dia ini ngekost di Hasan HS, orangtuanya di Muaradua dusun Bumi Genap, Kabupaten OKU Selatan. Meskipun di sini ada keluarganya tapi dia ngekost sendirian," katanya.
Ratapan Ibu Korban
Nia Ibunda Eni Yulansari, siswi SMA 10 yang mayatnya ditemukan mengapung Sungai Musi Kamis, (10/1/2019) hanya bisa terduduk lemas.
Di depan ruang mayat RS Bahyangkara Pelambang dia terus saja menangis dan meratapi kepergian putri pertamanya tersebut.
Diketahui Eny adalah anak pertama dari dua bersaudara.
"Astaghfirullah Eni, ngapo kau cak itu," ratap Nia.
Nia sendiri saat ini belum bisa memberikan keterangan karena masih merasa syok.
• Eni Yulansari Tulis Surat Aku Tidak Tahan, Siswi SMA 10 Jatuh Dari Jembatan Ampera
Terlihat anggota keluarga menangkan Nia yang terus saja menangis meratapi kenyataan pahit yang saat ini harus dihadapinya.
Sempat Tulis Surat
Sebelum ditemukan tewas tenggelam di sungai musi, Eny Yulansari sempat meninggalkan surat isi curahan hatinya.
Pemilik kontrakan, Mauladi (55) mengatakan ada 2 surat yang ditemukan.
Pertama di temukan di tempat sampah depan kontrakan dan surat kedua ada pada tetangga korban.
"Isi suratnya saya kurang mengerti karena ditulis dengan menggunakan bahasa daerah Komering. Tapi ada yang saya pahami isinya "aku dak tahan lagi" itu saja yang saya ngerti," ujarnya saat ditemui di depan ruang forensik RS Bahyangkara, Kamis (10/1/2019).
Diketahui Eny Yulansari baru sekitar setengah tahun tinggal sendirian di kontrakan Mauladi.
Tepatnya di Jalan Srijaya Negara lorong Hasan AS Ilir Barat 1 Bukit Lama.
Mauladi mengatakan, Senin sore Eny Yulansari meminta tetangga kontrakannya untuk mengantar ke Lorong Kolam.
Setelah sampai, Eny lalu memesan grab car meminta untuk diantarkan ke jembatan Ampera.
"Nah, dari situ saya sudah tidak tahu lagi bagaimana ceritanya," ujarnya.
Sebelumnya, Mauladi mengaku sudah sempat mencari tahu keberadaan Eny yang menghilang secara tiba-tiba.
"Tapi kami tidak mendapat kejelasan. Sampai akhirnya ada petugas Airud yang menelpon saya pagi tadi dan mengabarkan Eny ditemukan tenggelam di sungai Musi," ungkapnya.
Menurut Mauladi, sehari-hari Eny dikenal sebagai pribadi yang ramah dan sopan.
Tidak ada gelagat mencurigakan yang ditunjukan oleh Eny sebelum kejadian.
"Biasa saja orangnya, kalau ketemu dia (Eny) langsung senyum, ramah orangnya," ujarnya.
Saat ini, jenazah Eny masih berada di Ruang Forensik RS Bahyangkara Palembang.
Selanjutnya pihak kelurga akan menguburkan jenazah Eny ke Muara 2 Oku Selatan.
• Fakta-fakta Siswi SMA 10 Jatuh dari Jembatan Ampera, Guru Sempat Curiga Eni Murung
Fakta-fakta
Siswi SMAN 10 Palembang, Eni Yulansari ditemukan meninggal dunia mengapung di Sungai Musi.
Belum diketahui pasti apa penyebab korban jatuh dari sungai Musi, apakah dugaan bunuh diri atau kecelakaan.
Tribunsumsel.com mendatangi SMAN 10 Palembang untuk menggali fakta-fakta tentang korban.
1. Sempat Terlihat Murung
Herman Sudianto, Guru Ekonomi SMAN 10 Palembang mengatakan ia terakhir kali berinteraksi dengan Eni Yulansari.
Herman mengatakan sempat melihat ada gelagat aneh dari Eni. Saat ditanyakan korban menjawab, "Biasolah ada masalah," kata Herman menirukan jawaban Eni.
Karena menjawab hal biasa, Herman lalu tak begitu menggali lebih dalam.
"Saya kira hanya masalah galau anak muda biasa," katanya.
2. Indekos di Palembang
Herman juga mengatakan korban tinggal di Palembang indekos. Sementara orangtuanya tinggal di Muaradua Oku Selatan.
Korban saat ini kelas X atau kelas 1 SMA. "DIa baru enam bulan tinggal di Kota Palembang," kata Herman.
3. Aktif di Ekstra Kurikuler
Korban kata Herman aktif di ekstra kurikuler.
"Aktif di Rohis, aktif di Paskib. Di Paskib itu malah sore terus dia pulang. Di broadcasting dia juga aktif. penyiar radio sekolah.
Kepala SMAN 10 Palembang Fir Azwar saat dihubungi mengakui siswi yang meninggal jatuh dari jembatan Ampera adalah salah satu siswinya.
4. Tak Masuk sejak rabu
Korban diketahui tidak masuk sekolah sejak kemarin. Terakhir kali masuk sekolah pada hari Selasa.
Selasa malam Tribunsumsel.com sempat mendapatkan informasi ada siswi yang jatuh di Jembatan Ampera. Namun setelah diselidiki informasi itu masih simpang siur.
Kuat dugaan info awal tadi berhubungan dengan Eni.
5. Ditemukan Nelayan
Ditemukan jenazah Siswi SMA N 10 Palembang di aliran sungai musi tepatnya di aliran 1 Ilir, Kamis, (10/1/2019).
Siswi tersebut adalah Eni Yulansari, siswa SMA N 10 Palembang. Identitas tersebut diketahui dari seragam sekolah yang digunakan jenazah.
Kasubbid Patwal Airud Polresta Ipda Zaelani mengatakan, jenazah Eni pertama kali ditemukan oleh salah seorang yang sedang mencari ikan di 1 Ilir sungai musi.
Setelah menemukan jenazah, nelayan tersebut lantas memberikan laporan ke Posmat TNI AL 1 Ilir Palembang.
"Penemuan mayat sekitar pukul 08.30, dan langsung dilaporkan ke Polsek Ilir Timur dan Pos Airud Boom Baru,"ujarnya.
Saat ini, jenazah Eni telah dibawa ke RS Bahyangkara Palembang.