TRIBUNSUMSEL.COM-Tak lama lagi kita akan memasuki Tahun Baru 2019.
Sebagian orang pastinya sudah mempunyai rencana untuk memeriahkan acara malam pergantian tahun baru 2019.
Seperti berkumpul bersama teman, makan bersama, meniup terompet dan lain sebagainya.
Berbicara soal pergantian tahun, beberapa waktu lalu umat Islam merayakan pergantian tahun dari 1439 H ke 1440 H.
Lalu apa yang membedakan tahun baru Masehi dan Tahun baru Hijriah.
Tahun Masehi digunakan hampir seluruh penduduk di dumi, penamaan bulannya sudah sangat familiar di telinga, Januari, Februari, Maret, April, dan seterusnya.
Sementara tahun Hijriah dimulai dari bulan Muharram, Saffar, Rabbiul Awal, Rabbiul Akhir, dan seterusnya.
TribunSumsel.com merangkum beberapa perbedaan Tahun Baru Islam dengan Tahun Baru Masehi dari beberapa sumber.
1. Sistem penanggalan
Kalender Islam atau Hijriah memiliki sistem penanggalan yang berdasarkan pada siklus sinodis bulan, yaitu siklus dua fase bulan yang sama secara berurutan.
Pergantian bulan baru berdasarkan pada penampakan hilal, bulan sabit terkecil yang dapat diamati dengan mata telanjang.
Sehingga jumlah hari dalam satu tahun Hijriah berkisar antara 354 hingga 355 hari.
Sementara sistem penanggalan kalender Masehi berdasarkan pada pergerakan bumi mengelilingi matahari.
Jumlah hari dalam satu tahun kalender Masehi umumnya 365 hari dan setiap empat tahun sekali 366 hari yang disebut tahun kabisat.
Pada tahun kabisat yang jatuh pada setiap tahun kelipatan 4, seperti 2000, 2004, 2008, 2012, 2016, Bulan Februari ditambah satu hari menjadi tanggal 29.