Jadi Penemu Black Box Lion Air JT 610, Inilah Pasukan Batalyon Intai Amfibi, Latihannya 'Brutal'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi latihan tempur Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) TNI AL.

TNI AL saat berlatih dengan kaki dan tangan terikat. " width="320" height="180"/>

 Prajurit Pasukan Elite TNI AL saat berlatih dengan kaki dan tangan terikat.

Pendidikan Yon Taifib dilakukan selama 9 bulan dan bertempat di Pusdiksus Kodikmar.

Yang kemudian dilanjutkan ke Pusat Pedidikan Pertempuran (Puslatpur) Marinir di Karang Tekok, Situbondo, Jawa Timur.

Selain di Karang Tekok, Korps Marinir juga mempunyai Puslatpur di Puroboyo, Batur Malang; Asem Bagus, Situbondo; Banongan, Situbondo; Jampang Tengah, Sukabumi; Baluran, Banyuwangi; dan Selogiri, Banyuwangi.

Nah, sedangkan latihan-latihan yang harus mereka jalani adalah selam kedalaman, selam tempur, infiltrasi bawah air, selam SAR, pengintaian hidografi.

Bahkan untuk materi menembus gelombang, para siswa Yon Taifib harus menaklukkan pantai selatan Jawa yang dikenal dengan gelombang yang rata-rata tingginya lebih dari 10 meter.

Berenang jarak jauh merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan siswa Yon Taifib. Mereka harus bisa menyeberangi teluk Poncomoyo sejauh sekitar 12 kilometer.

Di sana, par siswa dihadapkan pada kondisi laut yang mempunyai arus kuat dan gelombang yang tinggi serta jarak jauh dengan batas waktu yang ditentukan.

Salah satu latihan yang dikenal mengerikan adalah para personel Yon Taifib diminta untuk berenang dengan tangan dan kaki terikat.

Selain Yon Taifib, pasukan elite TNI AL lainnya, Kopaska, juga terlatih berenang dengan tangan dan kaki terikat. (Intisari.grid.id)

Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id berjudul 'Brutalnya' Latihan Pasukan Taifib Penemu Black Box Lion Air JT 610: Renang dengan Tangan dan Kaki Terikat

 

Berita Terkini