TRIBUNSUMSEL.COM -- Keberhasilan Sertu Hendra Syahputra dan Kopda Noor Ali menemukan black box pesawat Lion Air JT 610, Kamis (1/11/2018), menjadi sorotan banyak pihak.
Maklum, black box dianggap sebagai alat vital untuk mengungkap penyebab dari jatuhnya pesawat yang berangkat dari Jakarta menuju Pangkal Pinang tersebut.
Namun, tentunya upaya penemuan black box pun tidak dapat diabaikan, apalagi banyak penyelam mengalami kesulitan menemukannya selama beberapa hari.
Bisa dibilang keberhasilan keduanya adalah bukti bahwa Taifib layak diberi label pasukan khusus dalam kelompok militer.
Apalagi jika menyimak ketat dan kerasnya latihan yang harus dijalani oleh para anggota Taifib.
Tentunya, sudah bukan jadi rahasia lagi untuk mengetahui kehebatan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Latihan serta misi mengerikan sudah jadi hal biasa buat para prajurit TNI. Kehebatan Pasukan elite TNI memang kerap menjadi sorotan dunia.
Mereka harus menjalani latihan yang benar-benar gila dan dianggap mengerikan oleh banyak pihak.
Bahkan, latihan dan pendidikan yang dilalui para prajurit pasukan elit ini "sangat dekat dengan nyawa".
Sejatinya sangat banyak jenis latihan-latihan mengerikan yang harus dijalani para prajurit pasukan elite TNI.
Termasuk yang dijalani oleh para anggota Taifib yang dulu dikenal dengan nama KIPAM (Komando Intai Para Amfibi)
Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) merupakan satuan elit dalam Korps Marinir TNI AL.
Tak semua prajurit Marinir bisa tergabung dalam Yon Taifib. Untuk bisa menjadi anggota Yon Taifib, mereka harus diseleksi sesuai dengan persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal dua tahun.
Seperti dilansir Seperti infohistoria dalam tnial.mil.id, metode pelatihan Yon Taifib dibagi dalam beberapa tahap. Misalnya medan darat, udara, laut dan bawah air.