Gempa dan Tsunami Palu

Warga Palembang Selamat dari Bencana Gempa dan Tsunami Palu, Umi Tak Mau Kembali Lagi

Penulis: Weni Wahyuny
Editor: M. Syah Beni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umi (kanan) warga Palembang yang selamat dari Gempa Palu

Umi sendiri tercatat sebagai salah satu staf di Dinas Perhubungan Provinsi Sulteng.

Ia sudah dua tahun terakhir tinggal di Palu dan satu bulan belakang tercatat sebagai PNS Dishub Sulteng. Dengan kejadian ini sangat membekas bagi Umi.

Jika dibolehkan, ia tak ingin kembali ke Palu.

"Rasanya tidak mau kembali kesana. Saya mau lihat kondisi dulu dan tunggu keadaaan kondusif," ucapnya.

Guncangan terus dirasakan oleh Umi usai kejadian hingga ia naik ke pesawat Hercules barulah ia merasa tenang. Umi bersyukur tak kekurangan suatu apapun dari kejadian ini, hanya memar saja di beberapa bagian tubuhnya.

"Masih ada getaran-getaran, masih ada susulannya. Jadi kalau dibilang sudah nggak ada lagi dan aman, tetap nggak bisa karena kita yang ngerasain," ucapnya.

Umi sendiri begitu terdengar ada evakuasi dengan pesawat Hercules, ia langsung ikut meskipun dengan kondisi berdesakan dan berebutan.

Dari Palu, Hercules terbang ke Makassar.

Pada saat masuk Hercules, harusnya Umi mendaftar dulu sesuai dengan prosedur barulah diberi tiket.

Awalnya ia sendirian dan ternyata bertemu teman baru. Disana ia dan temannya sama-sama mendaftar dan ternyata ada yang ke Jakarta.

"Kan disitu yang dipanggil terus itu yang ke Makassar dan akhirnya saya menyelundup ikut ke Makassar meskipun namanya tidak terdaftar kebetulan teman saya menyusul dan barengan. Setelah di Makassar sudah sampai terus saya tanya ke bapak TNI bahwa saya mau ke Jakarta, dan saya disuruh tidak turun jadi saya naik lagi ke Hercules ke Halim Perdana Kusuma dan ke Soekarno Hatta kemudian ke Palembang dengan ongkos sendiri," bebernya.

Rasa lega langsung dirasakan oleh Umi setelah tiba di Makassar, terserah kemana saja yang penting Umi keluar dari Palu.

"Begitu sampai di Palembang saya dijemput sama orangtua saya dan langsung peluk dan nangis. Biasanya kan kalau pulang, pulang biasa nggak pernah nangis, ini langsung dipeluk sama orangtua. Termasuk adik-adikku," ujar sulung dari 3 saudara ini.

Ada hikmah dibalik kejadian ini, Umi menyebutkan bahwa kedua depannya ia harus tetap waspada karena seminggu sebelum kejadian ini sudah ada gempa-gempa kecil dan menganggap sudah biasa.

"Harusnya kita itu waspada tapi karena anggapnya remeh, yah gitu," terangnya.

"Ini adalah ujian untuk semuanya, semoga gempa ya cepat berakhir dan cukup untuk mereka. Saya juga berharap armada Hercules ditambah karena hanya Hercules yang bisa akses ke daerah tersebut karena kemarin itu lama nunggu karena pesawatnya datang satu, satu," tukas alumni Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat Palembang angkatan 2014.

Berita Terkini