TRIBUNSUMSEL.COM - Beredarnya foto anggota Front Pembela Islam (FPI) yang membantu korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah, di media sosial membuat heboh jagat media.
Bahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan foto yang beredar di medsos adalah hoaks atau hoax kabar bohong.
Baca: TV Online RCTI (Live Streaming) Liga Champions Manchester United Vs Valencia, Pukul 01.45 WIB
Dikutip dari laman Kemenkominfo, Siaran Pers No. 253/HM/KOMINFO/10/2018 Tanggal 2 Oktober 2018 Tentang, Identifikasi Hoaks terkait Gempabumi Sulteng, Kominfo Imbau Masyarakat Tak Sebarkan
Baca: McGregor vs Khabib Nurmagomedov : Ayahnya Dihina McGregor, Reaksi Khabib ini Tak Terduga
Hoaks Gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7.7
Faktanya dalam gambar ini adalah relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi.
Keterangan di atas merupakan rilis dari laman Kemenkominfo.
Baca: Donggala Paling Kerap Dilanda Gempa, 10 Gempa dan Tsunami yang Pernah Terjadi di Sulawesi
Namun, FPI langsung membuktikan benar-benar tengah berada di lokasi dan fokus mencari korban yang masih tertimbun maupun yang hilang pasca kejadian.
Melalui akun twitter FPI, dalam informasi tersebut akun FPI meminta masyarakat tidak usah panik.
Tak perlu khawatir, twips.. kami hanya meluruskan fitnah ini. Framing negatif kpd FPI adalah biasa. Semaksimal mungkin kami akan terus membantu korban bencana di Sulteng. . Tak perlu publikasi ataupun apresiasi, tp tanya hati nurani; pantaskan manfaatkan bencana untuk fitnah FPI?
Selain itu, juga pada kicauan selanjutnya FPI mencuitkan Kegembiraan Relawan FPI hari ini: "Allah beri kami kemudahan dgn menemukan ambulance diantara reruntuhan, yg akhirnya bisa kami keluarkan dan saat ini kami pakai untuk evakuasi korban." Alhamdulillah..
Selain itu, mendesak pemerintah terutama Kominfo untuk bergerak cepat, karena banyak keluarga korban menanyakan keberadaan informasi.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika membuat rilis terkait berbagai hoaks yang bereadr tentang gempa Palu dan tsunami di Donggala Sulawesi Tengah.
Dikutip dari laman website Kominfo, Siaran Pers No. 253/HM/KOMINFO/10/2018 Tanggal 2 Oktober 2018 Tentang, Identifikasi Hoaks terkait Gempabumi Sulteng, Kominfo Imbau Masyarakat Tak Sebarkan
Pasca bencana gempabumi dan tsunami di wilayah Donggala, Palu dan Mamuju, Sulawesi Tengah, Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak Sabtu (29/09/2018) telah melakukan pemantauan atas konten negatif yang beredar di jaringan internet baik melalui situs maupun media sosial dan platform chatting.
Hasilnya ditemukenali konten yang berisi informasi hoaks yang beredar. Berikut fakta sesungguhnya dari informasi yang telah beredar tersebut:
1. Hoaks Bendungan Bili-Bili di Kab. Gowa Retak
Faktanya bendungan Bili-bili masih dalam keadaan aman dan terkendali setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Polsek Mamuju Gowa.
2. Hoaks Korban Musibah
Faktanya foto yang digunakan tersebut adalah foto kejadian gempa tsunami aceh 26 Desember 2004 yang disebarluaskan kembali sebagai dokumentasi korban gempa tsunami Palu.
3. Hoaks Walikota Palu Meninggal
Faktanya Walikota Palu Hidayat tidak meninggal dan kini turut melakukan tanggap daruraty gempabumi di Palu, Sulawesi Tengah.
4. Hoaks Gempabumi Susulan
Faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti, konfirmasi dari Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Humas BNPB)
5. Hoaks Gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7.7
Faktanya dalam gambar ini adalah relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi.
6. Hoaks Mayat yang minta gempa
Faktanya gambar itu diambil dari kejadian di Sungai Siak Pekanbaru, Riau
7. Hoaks 2 Oktober Terjadi Gempabumi Lagi
Faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti, konfirmasi dari Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Humas BNPB)
8. Hoaks penerbangan gratis dari Makasar menuju Palu gratis bagi keluarga korban
Faktanya Pesawat Hercules TNI AU menuju ke Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, dan alat berat. Pemberangkatan dari Palu prioritas untuk mengangkut pengungsi diutamakan lansia, wanita dan anak-anak, serta pasien ke Makasar.
Kementerian Kominfo mengimbau agar seluruh masyarakat tidak mudah mempercayai dan menyebarluaskan informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya atau tidak jelas sumbernya.
Jika ada informasi yang diduga mengandung hoaks, masyarakat dapat melaporkannya melalui laman aduankonten.id, email aduankonten@kominfo.go.id atau mention ke akun twitter @aduankonten.