TRIBUNSUMSEL.COM-Gus Miftah, sosok pendakwah yang santer dibicarakan di media sosial lantaran berdakwah di klub malam.
Di tengah kerumunan perempuan-perempuan berpakaian seksi dan berpoles riasan di wajah mereka, Gus Miftah mendedangkan salawat.
Suara-suara perempuan itu mengikuti lantunan salawat yang dibawakan Gus Miftah di atas panggung.
Sesi pengajian yang dibawakan Gus Miftah itu berlangsung di sebuah klub malam bernama Bosche, yang berlokasi di Bali pada Kamis (6/9/2018).
Sontak video tersebut langsung viral dan mendapat tanggapan positif dari warganet lantaran cara berdakwahnya dinilai tidak biasa.
Mengetahui videonya viral, Gus Miftah mengaku tidak terkejut.
Sebab, mengadakan pengajian di lokalisasi dan klub-klub malam sudah menjadi rutinitasnya selama sekurangnya 14 tahun.
"Saya nggak kaget, karena itu rutinitas biasa. Kalau sekarang viral ya mudah-mudahan orang-orang pada melek. Anak-anak kafe aja pada mau ngaji. Masa yang luar enggak," ujar Gus Miftah saat diwawancarai TribunJakarta.com melalui sambungan telepon, Rabu (12/9/2018).
Gus Miftah pun menjelaskan awal mula ia bisa mengadakan pengajian di klub malam.
Ia mengerahkan seluruh usahanya mulai dari mengirim surat hingga datang ke lokasi.
Namun ajakan itu tak serta merta direspon baik oleh pihak klub malam.
Kini, ia mengaku banyak pihak yang mengajukan agar dirinya bisa mengisi kajian di beberapa klub malam.
Di Jogja sendiri, agenda mengaji itu berlangsung minimal setiap dua minggu atau sebulan sekali.
"Terus kalau kafe-kafe yang baru sekarang, saya nggak usah minta. Mereka yang mengajukan. Karena tahu aktivitas saya di kafe lain toh," jelas Gus Miftah.
"Akhirnya mereka terprovokasi. Termasuk salon-salon plus-plus, itu terprovokasi untuk ikutan ngaji," tambahnya.