Kebakaran Hutan dan Lahan

Deretan Perempuan Tangguh Pengendali Api Gambut OKI, Rika Berprofesi Guru PAUD

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masyarakat Peduli Api (MPA) di OKI

Kepada masyarakat Rika juga berpesan untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membakar hutan dan lahan bahkan menurut dia kesadaran dini itu sudah dia tanamkan pada anak-anak didiknya di PAUD.

Khusus kepada para remaja perempuan Rika juga mengajak untuk menjadi wanita yang tangguh tidak hanya sibuk komentar di medsos tapi memberi kerja nyata untuk masyarakat.

“Cantik itu tidak hanya yang terlihat diluar, masih banyak orang yang melihat kecantikan itu dari dalam, yang penting apa kita bisa berbuat untuk orang banyak” pesannya.

 Tak Surut Meski Dicemooh

Lain cerita Mitha, gadis 19 tahun anggota paling junior Srikandi Pemburu api. Mitha mengaku pernah menerima cemohan dari rekan sebaya dan tetangganya karena bergabung direlawan peduli api.

“Saya bilang wanita tidak harus melulu di rumah, wanita juga bisa melakukan hal seperti laki-laki yang penting bermanfaat untuk orang lain” tungkasnya.

Cemohan dan ejekan dia jadikan motivasi untuk tidak takut kepada api. Mitha mengaku sudah mendapat restu dari orang tua untuk bergabung di MPA. Bahkan dia satu regu pemadam dengan Bapaknya.

“Ini juga bantu orang tua jaga kebun sendiri biar tidak terbakar, kalau kita tidak bantu siapa lagi” ungkapnya.
Mitha tidak pernah khawatir jika kulitnya gosong terbakar terik matahari atau tangannya melepuh terkena api.

“Perempuan jangan hanya dipandang karena fisiknya, perempuan juga punya kekuatan dalam batinnya” ungkap remaja baru berusia 19 tahun itu. (Adi Yanto/Ksb Media & Komunikasi Publik Setda OKI)

Berita Terkini