TRIBUNSUMSEL.COM- Besok, Selasa (5/6/2018) adalah hari ke 20 puasa Ramadhan.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa-doa khusus yang bisa diamalkan tiap hari selama bulan puasa Ramadhan.
Biasanya, di 10 hari pertama, kedua dan ketiga ada doa-doa khususnya karena di bulan puasa Ramadhan ini adalah momen spesial kita memohon apa saja kepada Allah, terutama sekali pengampunan dan agar kita dimasukkan-Nya ke surga-Nya serta dihindarkan dari api neraka.
Baca: Ingat Pidato Pribumi Anies Baswedan yang Berujung ke Pengadilan ? Ini Hasil Putusannya
Khusus di 10 hari terakhir bulan puasa Ramadhan ini, ada keistimewaan yang ditawarkan Allah untuk hamba-hamba-Nya, yaitu dihindarkan dari api neraka dan dimasukkan ke surga-Nya.
Dikutip dari berbagai sumber, sebagian ulama membagi bulan ini dengan tiga fase, yaitu fase pertama 10 hari awal Ramadhan sebagai fase rahmat, 10 hari kedua sebagai fase maghfirah atau pengampunan dan 10 hari terakhirnya sebagai fase pembebasan dari api neraka.
Baca: Dibongkar Roy Kiyoshi, Terkuak Inilah Kebohongan Jessica Iskandar yang Disembunyikan,Bikin Malu
Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Nabi Muhammad, Salman Al Farisi: “Adalah
bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”
Ummul mukminin, Aisyah menceritakan tentang kondisi Nabi SAW ketika memasuki 10 hari
terakhir Ramadhan: “Beliau jika memasuki 10 hari terkahir Ramadhan, mengencangkan ikat
Baca: Termasuk Artis Tajir Melintir, Terkuak Segini Kekayaan Harta Suami Rani Mukerji Bintang Bollywood
pinggang, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.”
Hal itu dikarenakan di 10 terkahir ini merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupannnya atau akhirnya. Rasulullah SAW berdoa:
“اللهم اجعل خير عمري آخره وخير عملي خواتمه وخير أيامي يوم ألقاك”
“Ya Allah, jadikan sebaik-baik umurku adalah penghujungnya dan jadikan sebaik-baik amalku
adalah pamungkasnya. Dan jadikan sebaik-baik hari-hariku adalah hari di mana saya berjumpa dengan-Mu Kelak.”
Oleh sebab itu, 10 hari terakhir Ramadhan merupakan pamungkas bulan ini, sehingga hendaknya
Baca: Terbuai Bujukan Teman, Penjaga Malam Ini Nekad Jadi Pencuri di Lokasi Tempatnya Berjaga
tiap manusia mengakhiri bulan puasa Ramadhan dengan kebaikan dengan memperbanyak ibadah.
Selain itu juga dikarenakan dalam 10 hari terakhir Ramadhan diduga turunnya lailatul qadar,
karena lailatul qadar bisa juga turun pada awal dan tengah bulan Ramadhan.
Biasanya, lailatul qadar ada di malam-malam ganjil bulan puasa Ramadhan namun banyak
kalangan meyakininya terjadi pada 27 Ramadhan karena berdasarkan riwayat, Nabi Muhammad
bertemu lailatul qadar di tanggal itu.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“التمسوها في العشر الأواخر من رمضان“.
“Carilah lailatul qadar di sepuluh terakhir Ramadhan.”
Baca: Live Streaming Persipura vs PSM Makassar Pukul 18.30 WIB, Ini Link Nonton di Smartphone
Beberapa kalangan mengatakan demikian berdasarakan hadis di atas, namun ada juga sebagian
kalangan yang lebih spesifik mengatakan lailatul qadar terjadi di 10 hari terakhir bulan
puasa Ramadhan terutama di malam-malam ganjilnya.
Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad berikut ini:
“التمسوها في العشر الأواخر وفي الأوتار”
“Carilah lailatul qadar di sepuluh hari terakhir dan di bilangan ganjil.”
“إن الله وتر يحب الوتر”
“Sesungguhnya Allah ganjil, menyukai bilangan ganjil.”
Baca: Warga Palestina Berencana Bakar Jersey dan Foto Messi, Jelang Laga Persabahatan Israel VS Argentina
Oleh sebab, itu tak ada salahnya jika kita memperbanyak ibadah di 10 hari terakhir bulan puasa Ramadhan ini.
Selain itu, jangan lupa pula untuk memperbanyak membaca doa ini yang telah diajarkan Rasulullah agar kita terhindar dari api neraka dan dimasukkan-Nya ke surga-Nya.
Bacalah doa ini dari hari ke 20 hingga 30 bulan puasa Ramadhan.
Berikut ini doanya:
"Allahumma’tinii minannaari wa adkhilnil jannata birohmatika yaa arhamarroohimiin."
Artinya, ya Allah hindarkanlah aku dari api neraka dan masukkanlah aku ke surga-Mu dengan rahmat-Mu ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih. (banjarmasinpost.co.id/yayu fathilal)