TRIBUNSUMSEL.COM - Awal puasa 2018 NU dan Muhammadiyah diprediksi akan sama, seperti tahun sebelumnya.
Diprediksi awal puasa akan jatuh pada 17 Mei 2018 dan Idul Fitri tanggal 15 Juni 2018.
Hal tersebut seperti yang pernah diungkapkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sejak tahun lalu,
bahwa penetapan awal Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri diprediksi akan sama hingga tahun 2021 baik antara pemerintah dan ormas.
Baca: Heboh Video Wanita Diusir dari Bus, Begini Penjelasan Pihak Terminal, Ternyata
Baca: Polisi Temukan Buku Wali Allah vs Wali Setan di Pondok Terduga Teroris di Kalidoni Palembang
Baca: Tak Disangka ! Ternyata Begini Masa Kecil Puji Kuswati Pelaku Bom Gereja di Surabaya
Dikutip dari kompas.com, Senin (22/5/17) bahwa awal Ramadhan 2017, posisi bulan diperkirakan sudah pada ketinggian 7 - 8 derajat dari ufuk sehingga akan mudah terlihat.
"Sampai tahun 2021, posisi bulan di luar 0-2 derajat. Jadi, ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha akan sama,"ungkap Thomas Djamaluddin Kepala LAPAN, Senin (22/5/2017).
Perhitungan ini biasanya dilakukan berdasarkan dua cara melalui perhitungan astronomis dan pengamatan secara langsung.
Ada dua syarat sehingga hilal – bulan sabit dinyatakan sah sebagai penanda awal bulan khomariah.
Pertama hilal harus cukup tebal dan menonjol di tengah cahaya senja. Kedua, hilal cukup tinggi sehingga cahayanya tidak pudar oleh pengaruh matahari senja.
"Selama ini perbedaan muncul karena posisi bulan antara 0 - 2 derajat sehingga tidak bisa teramati secara langsung perhitungan astronomis sudah menunjukkan hilal tampak," ungkap Thomas.
Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan pimpinan pusat (PP) Muhammadiyah yang telah melakukan penetapan awal Ramadhan lebih dulu yakni pada hari Jumat 17 Mei 2018.
Lalu, awal Ramadhan jatuh pada 17 Mei 2018 maka hari Raya idul Fitri 1 Syawal juga akan jatuh pada 15 Juni 2018
Baca: Tewas Lewat Bom Bunuh Diri, Pelaku Bom di Polrestabes Surabaya Punya Hutang Belasan Juta
Baca: Kerap Dihujat, Lucinta Luna Mengaku Banyak Berkaca Dari Ayu Ting Ting, Dia Inspirasi Saya
Baca: Sidang Isbat Baru Sore Ini, Heboh Video Menteri Agama Sebut Puasa Hari Kamis, Ternyata
Ahmad Zainollah, Master Students dari Department of Physics National Central University (NCU) menambahkan berdasarkan data obeservasi melalui peta visibilitas hilal menggunakan metode hisab (kriteria visibilitas ODEH ketinggian hilal minimal 2 0) yang dikalkulasi software Accurate Hijri Calculator (AHC) 2.2.1, 1 Ramadhan di Indonesia diprediksikan jatuh pada tanggal 17 Mei 2018.
Ia menjelaskan pada 16 Mei 2018, Hilal dari titik pengamatan di Kota Malang akan tampak dengan ketinggian mencapai 11,640, azimuth 284,20, sudut elongasi 12,50 dan kenampakan (visibiltas hilal) 0,37%.
Sementara, prediksi 1 syawal di Indonesia menggunakan software dan titik yang sama maka akan jatuh pada 15 Juni 2018.