Bahkan pelaku telah membuat surat wasiat untuk diserahkan kepada orang tua yang tinggal di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.
"DYN calon pengantin. Dia membuat surat wasiat," ujar Kabag Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Kombes Awi Setiyono ketika itu.
Berikut isi lengkap surat wasiat tersebut:
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Bismillah....
Segala puji bagi Allah Ta'alla kabb semesta alam. Sholawat dan salam tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabatnya.
Wahai mujahidku...
Kita berjumpa dan berpisah karena Allah SWT dan mengharapkan ridho-Nya...Bismillah. Puji syukur Allah Ta'alla telah memperjodohkan kita walau hanya sekejap.
Mungkin tak banyak kenangan di antar kita, namun Alhamdulillah sudah lebih cukup bagiku merasakan indahnya sebagai istri walau kusadar masih jauh dari predikat istri sholehah.
Dan Afwan A Bila saya selama menjadi istri Aa mempunyai banyak salah dan dari segala sikapku yang kurang berkenan di hati antum, saya berharap Aa dapat mengikhlaskan dan meridhai kepergianku, karena kusadar ridha dan keikhlasan Aa sebagai suami sangat penting untukku.
Doakan saya juga supaya daganganku juga diterima di sisi-Nya dan mendapatkan nikmat syahid...Amiin Allohumma Amiin. Dan seiringnya waktu Alhamdulillah cinta itu tumbuh dan semoga abadi sampai jannah-Nya.
Dian ditangkap di kosannya di Jl Bintara Jaya VIII, Kota Bekasi pada Sabtu (11/12/2016) setelah mengirimkan surat waisat yang dikirim dalam kardus bersama sejumlah pakaiannya ke kantor pos.
Saat ditangkap, Dian membawa bom panci presto di dalam tas ranselnya.
Cara Pelaku Teror Berkomunikasi
Dilansir Sripoku.com dari Antara pengamat terorisme Mujahidin Nur memperkirakan bahwa para pelaku teror menggunakan jalur komunikasi yang sulit dideteksi langsung oleh aparat.
1. Media sosial atau Telegram
"Kemungkinannya antara media sosial atau Telegram karena pada dasarnya masih banyak alat komunikasi kelompok teroris yang sulit dideteksi oleh aparat. Saya kira dua alat itu yang dipakai oleh mereka," kata Mujahidin yang juga Direktur The Islah Center di Jakarta, Minggu.
Selama ini, kata dia, pola komunikasi dengan menggunakan alat-alat serupa itu banyak digunakan oleh anggota ISIS.
Menurut dia, pengamatan terhadap pola komunikasi pelaku teror menjadi hal yang krusial untuk diperhatikan sekarang ini sebagai salah satu upaya untuk meminimalkan potensi terjadinya aksi terorisme.
Menurut Mujahidin Nu, tanzhim atau organisasi teroris itu tertumpu pada jaringan, ideologi, dan orang sehingga untuk memahami praktik terorisme maka harus dipahami pula pola komunikasi yang mereka lakukan.
2.Personal meeting atau perantara kurir
"Sistem mereka adalah sistem sel yang terputus, komunikasi antara satu sel dan sel lainnya itu lazimnya dilakukan oleh pemimpin sel. Hal itu dilakukan melalui komunikasi langsung dengan melakukan PM (personal meeting), biasanya pertemuan dilakukan di tempat-tempat yang sudah mereka pelajari dan kuasai dengan baik," katanya.
Pola komunikasi yang dianggap paling aman oleh jaringan itu, yakni dengan memanfaatkan PM atau menggunakan perantara kurir apabila jaraknya relatif cukup jauh, misalnya antarprovinsi atau antarnegara.
Pola ini kata dia, adalah pola paling aman dan kuno tetapi masih digunakan sampai saat ini untuk menghindari dikuntit dan disadap seperti apabila menggunakan media berteknologi modern.
3.Sandi
Sistem komunikasi yang juga banyak digunakan oleh kelompok penebar aksi teror adalah memakai sandi.
"Akan tetapi, banyak kesempatan bahasa sandi ini mudah dibongkar dan diketahui oleh aparat, apalagi jika sandi dikirim melalui ponsel atau messenger," katanya.
Dalam beberapa waktu terakhir, kata dia, bahasa sandi banyak digunakan kembali dengan modifikasi, misalnya dengan cara meninggalkan pesan atau bahasa pada website, blog, Facebook, Twitter, dan media sosial yang lain.
"Seakan bahasa itu untuk sendiri, padahal itu adalah perintah atau pesan untuk operator lapangan," katanya.
4. Bahasa terenskripsi
Selain itu, pola komunikasi yang juga mungkin digunakan, yakni dengan menggunakan bahasa terenkripsi.
Ia mengatakan bahwa jaringan teroris yang sudah berafiliasi dengan Al-Qaeda atau ISIS khususnya sudah memakai alat ini sehingga untuk memecahkan pesannya harus memiliki kemampuan untuk memecahkan pesan terenkripsi tersebut.
Mujahidin mencontohkan dalam kasus terorisme Paris beberapa waktu lalu, pihak ISIS menggunakan konsol game PlayStation 4 (PS4) untuk berkomunikasi, merencanakan serangan, dan merekrut anggota.
"Artinya, alat komunikasi rahasia di antara mereka itu sangat dinamis dan canggih," katanya.
Masyarakat sendiri, kata Mujahidin, bisa berperan pada level mempersempit gerakan teroris.
"Yang menjadi masalah kesadaran masyaraat kita masih rendah untuk ini. Mereka juga belum terbiasa untuk membedakan mana ideologi teroris dan mana doktrin agama. Di sinilah peran para ulama dan tokoh agama untuk memberikan pemahaman yang baik terkait dengan keagamaan diperkuat," katanya.
(TribunTimur/Tribunnews/Sripoku.com)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Cara Licik Teroris Rekrut Pengantin, Mantan Teroris Beber Eksploitasi Wanita Sampai Rela jadi Bomber,