Baca tanpa iklan
TRIBUNSUMSEL.COM-Mizuki Nakano, mantan profesor di Universitas Tokyo, di Jepang, hanya mengonsumsi buah selama delapan tahun terakhir.
Ia bahkan menghindari air dan mengandalkan jus buah untuk hidrasi.
Belum lama ini, ia datang di acara TV Jepang untuk mengatakan bahwa diet buahnya telah menyebabkan tubuhnya entah bagaimana mengubah nitrogen di udara menjadi protein yang dibutuhkannya.
Dilansir dari Oddity Central, pada bulan September 2009, Mizuki Nakano memutuskan untuk melihat apa yang akan terjadi pada tubuhnya jika dia tidak mengonsumsi apa pun selain buah, setiap hari.
Bahkan saat itu, konsensus ilmiahnya adalah bahwa diet seimbang yang mengandung cukup protein, lemak, dan karbohidrat adalah cara terbaik untuk bertahan.
Dengan hanya mengandalkan buah-buahan untuk nutrisi akan mencabut tubuh dari nutrisi yang dibutuhkan dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Tapi Nakano memperhatikan bahwa tidak ada penelitian ilmiah tentang efek jangka panjang dari hanya makan buah.
Jadi dia memulai eksperimen dengan dirinya sendiri sebagai kelinci percobaan.
Peralihan ke pola makan semua buah tidak terjadi di malam hari.
Sebaliknya, mantan profesor universitas secara bertahap meningkatkan asupan buahnya ke titik di mana ia hanya mengonsumsi buah-buahan, dan bahkan menghilangkan air dari dietnya, mengandalkan pada jus buah untuk hidrasi.
Dia mulai mendokumentasikan dietnya di blog Ameblo dan akhirnya eksperimennya yang tidak biasa mencapai media Jepang.
Pada 2015, Nakano diundang di variety show populer Dunia Tak Dikenal Matsuko, di mana berbicara tentang pengalamannya dan manfaat kesehatan dari makan buah.
Penampilannya banyak dibicarakan di internet pada saat itu, tetapi ketika dia berhenti tampil di TV, ada desas-desus bahwa mantan profesor itu meninggal karena kekurangan gizi.
Bagi beberapa orang, itu masuk akal, karena ia tidak bisa mendapatkan protein atau vitamin B12 dari buahnya.
Namun, Mizuki Nakano baru-baru ini kembali tampil di muka umum yang dikenal di Matsuko, hal tersebutuntuk menghilangkan rumor bahwa dia telah meninggal.