TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - PT KAI Divre III telah menetapkan masa angkutan lebaran tahun 2018, pada tanggal 5-26 Juni 2018.
Meski waktu mudik masih cukup lama, tapi nyatanya tiket keberangkatan kereta api ini sudah diburu oleh para penumpang.
Bahkan, khusus KA ekonomi tujuan Kertapati-Tanjungkarang pada H-3 hingga H-1 lebaran telah habis terjual.
"Tiket masih banyak tersedia, namun memang ada beberapa tanggal keberangkatan yang sudah habis, khususnya untuk kelas ekonomi," kata Humas PT KAI Divre III, Aida Suryati saat dibincangi Tribunsumsel.
Aida menyebutkan, PT KAI telah membuka layanan pemesan tiket ini sejak dua minggu yang lalu.
Namun, Aida masih mengakui, selain ludesnya KA ekonomi tersebut, penjualan tiket di tanggal-tanggal lain belum terlalu signifikan.
"Belum terlalu signifikan, tapi untuk KA Ekonomi sudah terjual hampir 80 persen."
"Pemudik biasanya mulai ramai memesan tiket kembali pada sekitar H-7. Kalau sekarang masih amanlah," ujarnya.
Untuk masalah tiket, Aida menjelaskan, pemesan tiket kereta api bisa dilayani selama 24 jam melalui aplikasi KAI Acces, website.kai.id, contak center 121,gerai minimarket, dan mobile apps yang dikelola oleh mitra yang telah bekerjasama dengan KAI.
"Sekarangkan sangat gampang untuk memesan tiket kereta api ini. Di Sumatera juga masih aman, kalau di Jawa, baru dibuka tiket sudah ludes," jelasnya.
Aida menerangkan, selama masa angkutan lebaran 2018 ini, PT KAI Divre III menyiapkan sebanyak 59.44 tempat duduk.
Jumlah tersebut terbagi dalam keberangkatan KA Komersil Sindang Marga relasi Kertapati-Lubuk Linggau (PP), KA Ekonomi Serelo relasi Kertapati- Lubuklinggau (PP), KA Komersil Limeks Sriwijaya relasi Kertapati-Tanjungkarang, KA Ekonomi Rajabasa relasi Kertapati-Tanjungkarang.
"Dengan sejumlah keberangkatan itu, seharinya PT KAI Divre III menyiapkan 2.702 tempat duduk," katanya.
Dengan semua persiapan yang telah dilakukan oleh PT KAI Divre III, Aida memprediksi, puncak arus mudik nantinya akan terjadi pada H-2 atau pada tanggal 13 Juni 2018.
Sementara arus balik diprediksi jatuh pada tanggal H+1 atau pada tanggal 17 Juni 2018.
"Ini saya kira hampir sama dengan angkutan-angkutan lainnya," jelasnya.
Aida menerangkan, angkutan kereta api di Kota Palembang memang belum diutamakan.
Apalagi dengan adanya transportasi lain seperti bus, travel, hingga pesawat terbang yang memberikan promo menarik.
"Tapi tidak bisa dipungkiri, kereta api masih memiliki penumpang setia, apalagi dengan semua fasilitas yang ditambah."
"Buktinya, setiap tahun tiket yang kita siapkan ludes terjual," tegasnya.
Disinggung mengenai adanya penambahan gerbong atau tiket pada angkutan lebaran kali ini.
Aida mengaku, masih melihat kebutuhan di lapangan. Karena sejauh ini, tiket yang disiapkan pun belum habis.
"Kalau tiket habis dan permintaan masih tinggi, kita akan ajukan tambahan ke kantor pusat. Tapi untuk sementara ini kita siapkan itu saja," katanya.
Untuk meningkatkan kenyamanan bagi para penumpangnya, PT KAI Divre III membatasi jumlah barang bawaan penumpang tidak melebihi dari 20 kg.
PT KAI Divre III, akan mengenakan biaya tambahan bagi penumpang yang membawa bawaan per lebih.
Biaya yang diterapkan ialah Rp 6.000 per kilogram untuk kelas bisnis, Rp 2.000 per kilogram untuk kelas ekonomi serta Rp 10 ribu/ kg untuk kelas eksekutif.
"Untuk tiket tidak ada kenaikan ya," jelasnya.
Aida juga menegaskan, guna menjaga kelancaran selama perjalanan, PT KAI Divre III akan mengerahkan seluruh sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, mulai dari sarana dan prasarana.
"Seperti sebelumnya, titik berat pelaksanaan angkutan lebaran terletak pada faktor keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan kereta api," katanya.
Untuk keselamatan perjalanan kereta api, PT KAI Divre III terus melakukan meningkatkan pengawasan di daerah rawan dengan menyiapkan petugas posko dan alat material untuk siaga (AMUS), berupa batu balas, bantalan rel, pasir, serta melakukan pemeriksaan jalur.
"Keamananpun tak luput dari perhatian, dari internal seperti Polsuska dan satpam, kami juga libatkan unsur TNI dan Polri, untuk mengamankan perjalanan, baik di stasiun maupun selama perjalanan," ujarnya. (str)