Saya tidak tahu apa-apa dan saya dijebak, dan saya tidak mau bilang siapa yang membuat video tersebut.
Tapi bisa menjadi bukti, dari awal sampai akhir video tersebut, ketika orang menaruh kamera tersembunyi itu akan kelihatan.
Akun tersebut mengirim screenshoot dari video tersebut ke semua teman-teman Instagram saya, terutama teman-teman perempuan.
Logikanya kalau video itu tersebar secara tidak sengaja di luar sana, mungkin orang tersebut menjual handphone terus disebar di luar sana.
Logikanya orang yang menyebar video tersebut harusnya diupload, bukan mengirim direct message.
Akun tersebut mengirim DM ke semua teman-teman perempuan saya, teman syuting saya, siapapun itu, dikirimin semua.
Otomatis orang tersebut terkoneksi, orang tersebut tidak suka, jadi sudah jelas siapa yang menggunakan akun tersebut, membuat akun tersebut atas nama saya, dan mengirim semua pesan-pesan tersebut.
Hal yang mau penting yang mau saya ingatkan adalah saya tak pernah peduli.
Seberapa pun anda mencoba untuk menjatuhkan nama baik saya dan mungkin anda mencoba untuk menaikkan nama anda dengan mendompleng sejumlah selebriti.
Mulai dari si A, si B, si C, dan saya, saya sudah lama syuting sudah 3 tahun, anda mungkin anak baru.
Mencoba menjatuhkan nama saya, silahkan, saya diam. Mencoba mendzolimi saya, saya diam.
Bahkan ketika orangtua saya, ayah saya tiga hari koma di rumah sakit tidak sadarkan diri.
Seorang anak yang hampir kehilangan orangtuanya, dengan mata kepala sendiri saya melihat orangtua saya yang tidak sadar, terbaring koma.
Saya upload InstaStory saya waktu itu, saya nangis waktu itu karena melihat orang tua saya yang...
Seorang anak yang melihat orangtuanya hampir lewat. Saya nangis dan...