TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Nasib malang menimpa seorang remaja perempuan berusia 14 tahun, warga Desa Prabu Menang, Kecamatan Lubai.
Ia melahirkan anak laki-laki yang diduga merupakan hasil perbuatan cabul ISR (28), yang tak lain adalah ayah tirinya.
Korban yang masih duduk di bangku SMP itu beserta ibu dan pelaku merupakan warga baru yang menetap di Desa Prabu Menang dimana sebelumnya mereka merupakan warga kabupaten OKUT.
Diduga keluarga ini pindah dan menetap di Desa Prabu menang sengaja untuk menutupi aib korban yang hamil.
Namun aib tersebut terkuak saat, Selasa (6/3), warga mendengar suara tangisan bayi dari rumah korban.
Rasa penasaran warga pun terjawab saat Kadus dan beberapa warga setempat mendatangi rumah korban dan menanyakan masalah bayi tersebut.
Dari sana terkuak bahwa bayi tersebut adalah anak korban dan merupakan hasil pencabulan yang di lakukan ayah tirinya.
Aparat desa pun kemudian menanyakan keberadaan ayah tiri korban, namun masih ditutup-tutupi ibu korban.
Kemudian aparat desa melalui Kepala Desa Prabu Menang, Yusuf Efendi melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Rambang Lubai untuk di tindak lanjuti.
Selanjutnya, aparat desa bersama pihak Polsek mendapatkan informasi bahwa tersangka berada di Baturaja.
Setelah diselidiki, ternyata tersangka sedang berada di Ramayana Baturaja.
Petugas pun langsung menuju lokasi dimana tersangka berada dan menangkap tersangka sedang berbelanja Ramayana Baturaja.
"Korban sudah melahirkan bayi laki-laki yang saat ini dalam keadaan sehat. Saat melahirkan korban hanya ditemani ibunya, karena ayahnya (tersangka) sedang pergi," kata Kepala Desa Prabu Menang, Yusuf Efendi, Kamis (8/3).
Dikatakan, korban merupakan anak tiri pelaku dan merupakan warga baru di Desa Prabu Menang.
"Ini tentu sangat memprihatinkan. Namun sebagai aparat desa kami tidak akan mentoleransi adanya tindak asusila, apalagi menimpa anak di bawah umur yang jelas-jelas adalah perbuatan melawan hukum."
"Itu pasti akan langsung kita serahkan kepada pihak berwajib dan selama dua bulan ini sudah terdapat empat kasus yang terjadi di desa Prabu Menang," katanya. (ika)