TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Insiden ambruknya lantai gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/1/2018) yang menjadi korban mahasiswa Universitas Bina Darma (UBD) Palembang langsung ditanggapi serius oleh perwakilan kantor BEI yang ada di kota Palembang.
Hari Mulyono, Head of Respresentative Office Palembang langsung mendatangi kampus UBD Palembang untuk memberikan informasi terkait insiden tersebut.
"Ya saya langsung dapat perintah dari BEI pusat untuk memberikan penjelasan kesini kepada para wartawan," ujarnya.
Ia mengatakan berbasarkan informasi yang ia terima.
Rombongan mahasiswa ini tiba di gedung BEI pukul 10.00 WIB dan sebagian ada di dalam bis.
Lalu, sembari menunggu penerimaan kunjungan, para mahasiswa ini menunggu di selasar tower 2 di gedung BEI.
Namun tiba-tiba kejadian pun terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.
"Itu informasi yang kita terima. Dan sejauh ini para korban sudah dibawa ke tujuh rumah sakit terdekat yang ada disana," ungkap dia.
Sementara itu, humas UBD Palembang, Rahma mengatakan pihaknya membenarkan adanya mahasiswa UBD yang menjadi korban tersebut.
"Ya, mahasiswa kita disana dalam rangka studi banding.
Ada sekitar 90an orang mahasiswa yang ikut studi banding," ujarnya.
Ia mengatakan berdasarkan informasi yang ia terima belum diketahui berapa banyak mahasiswa UBD yang jadi korban namun dilaporkan para mahasiswa mengalami luka serius.
"Informasi yang kita dapatkan yakni ada yang patah leher, patah kaki. Bahkan dosen pembimbingnya pun ikut menjadi korban," ungkap dia.
Rahman mengatakan para mahasiswa semester lima Prodi Akutansi ini pergi pada Minggu pagi (14/1/2018) sekitar pukul 08.00 pagi.
Ia mengatakan sebanyak 90 an mahasiwa yang pergi ke Jakarta tidak semuanya berada di BEI hanya ada sekitar 50an mahasiswa saja.
Kendati demikian tetap saja seorang saksi mata mengatakan jika mayoritas yang menjadi korban dalam insiden ini merupakan mahasiswa
Mengetahui kondisi mahasiswa yang jadi korban saat ini, sebuah video yang diunggah lewat akun instagram @lambe_turah terlihat banyak mahasiswa yang menjadi korban tersebut di bawa keluar menjauh dari gedung.
Para korban ada yang dibopong hingga diangkat karena tak bisa lagi berjalan sebab kakinya terkena runtuhan gedung tersebut.
Para korban pun dibiarkan begitu saja bergeletakan di pinggiran trotoar jalan sebelum adanya bantuan yang datang
Bahkan salah satu korban wanita yang masih mengenakan almamater Universitas Bina Dharma pun saat tengah diberikan pertolongan oleh beberapa orang sempat berteriak kesakitan
"Pak dak kuat pak tolong," rintihnya.
Ratusan orang pun terlihat memadati lokasi tuntuhnya gdeung tersebut, sedangkan kondisi gedung pasca salah satu lantai tower Ii runtuh tersebut nampak tergenang oleh air.