TRIBUNSUMSEL.COM - Gelandang anyar enerjik Sriwijaya FC, Adam Alis baru saja merayakan ulang tahunnya, Selasa (19/12) kemarin dan meskipun berada di Palembang, namun keluarga dekatnya tetap memberikan kejutan untuknya.
Orang terdekatnya yang berada di Pulau Jawa pun bahkan sampai menghubungi salah satu official SFC agar Adam Alis tetap mendapat kue ultah dan melakukan tiup lilin.
Adam mengaku bahwa saat ini konsentrasinya masih terfokus kepada persiapan menghadapi musim depan bersama laskar wong kito.
Menurutnya, kekompakan sesama pemain mulai terlihat dan dirinya berharap dapat terus memberikan kontribusi positif nantinya.
Terkait persaingan di SFC sendiri, eks pemain Arema ini menyebutnya sebagai sesuatu yang wajar dan justru menjadi motivasi baginya untuk bekerja lebih keras lagi saat latihan.
Bahkan pemain asal Betawi ini menyebut dirinya siap diturunkan di posisi manapun nantinya oleh pelatih.
“Semua kewenangan ada di pelatih, mau ditaruh di posisi apapun tentu harus siap. Termasuk juga bila nantinya terkena rotasi atau tidak dimainkan juga mesti siap. Yang terpenting adalah semuanya untuk kepentingan tim, dan pelatih yang lebih mengerti mengenai hal itu,” bebernya.
Namun Adam sendiri tidak menampik bahwa posisi idealnya berada di lini tengah, peran yang sudah dimainkannya dalam beberapa musim terakhir.
“Soal apakah menjadi gelandang serang atau bertahan, bagi saya sama saja. Tapi memang jika bisa memilih maka lebih enjoy sebagai gelandang,” pungkasnya.
Adam memang menjadi idola baru di SFC dan kehadirannya sangat diharapkan mampu menaikkan performa tim kebanggaan masyarakat Sumsel ini.
Karier Adam melesat berkat rekomendasi Iwan Setiawan, pelatih Pusamania Borneo FC saat itu yang telah melihat bakat Adam secara langsung di Divisi Utama, klub idola masa kecil Adam, Persija Jakarta, merekrutnya untuk skuat Persija di Indonesia Super League 2015.
Sayang kariernya di klub ibukota hanya bertahan beberapa bulan.
Terhentinya ISL 2015 karena kisruh sepakbola nasional dan masalah tunggakan gaji yang lagi-lagi terjadi di Persija membuatnya mundur dan sempat akan banting setir menjadi tentara pada Agustus 2015.
Tapi, sebulan kemudian, ketika sedang menjalani seleksi sebagai tentara, Adam malah mendapatkan tawaran bermain di kompetisi tertinggi di Bahrain bersama East Riffa.
Adam pun melupakan karier sebagai tentara dan kembali ke dunia sepakbola profesional.