Zuriah mengatakan, peristiwa tersebut bermula ketika ada seorang pria yang mengetuk rumahnya malam sesaat sebelum kejadian.
"Sekitar pukul 23.00. Saat itu memang sedang hujan. Tiba-tiba ada yang memanggil Winda," ujar Zuriah.
Mendengar ada yang memanggil, Windapun lantas menyuruh Zuriah untuk membuka pintu. Namun, Zuriah mengaku enggan membukakan pintu, karena ia tak mengenali sosok pria tersebut.
"Saya tidak mau buka pintu, karena saya tidak kenal," katanya.
Meski enggan membukakan pintu, namun Zuriah tetap keluar menemui pria tersebut.
"Dia itu diluar pagar, pagarnya terkunci. Lalu saya keluar dan tanya. Katanya ia membawa berkas yang harus ditandatangani oleh Winda, jadi saya panggil Winda itu," terangnya.
Usai dipanggil ibundanya, tak lama Windapun keluar dan menemui pria tersebut. Sesudah keluar, Winda lantas menerima berkas dari pria tersebut.
Namun, saat dilihat berkas tersebut hanyalah tumpukan kosong.
Lalu tak lama berselang, dari balik jas hujan yang digunakannya pelaku langsung menembakkan senjata api ke arah Winda dan mengenai perutnya.
Usai mengeluarkan tembakan, pelakupun langsung kabur.