TRIBUNSUMSEL.COM - Cerita ini mengisahkan seorang bapak di Malaysia yang mempunyai banyak anak yang berhasil.
Tetapi dia tidak bangga dengan mereka.
Malah sebaliknya begitu bangga dengan anak bungsunya yang berumur 9 tahun.
Apa yang membuatkan ia begitu berbangga dengan anak itu?
Dilansir dari sembanggempak dari cerirta yang dikisahkan Ustaz Ahmad Dusuki Abd Rani dalam Mau'izati radio IKIM.FM , mari kita baca kisahnya.
Ustaz, saya punya 9 orang anak, anak-anak saya semua hebat-hebat.
Saya tidak bangga langsung dengan mereka kecuali yang ke sembilan ustaz.
Saya mulai bangun malam untuk salat tahajud karena anak yang kesembilan ustaz.
Dia baru SD. Suatu malam ustaz, saya dengar bunyi air pukul 3 pagi.
Saya segera bangun, lalu melihat anak perempuan saya dalam keadaan mengambil wudhu, saya tunggu diluar.
Saat dia keluar saja, saya melihat dia dan tanya kenapa dek?
“Saya ambil wudhu abah”
“Kenapa ambil wudhu?
“Adik tak salat isya?”
“Adik mau salat tahajud bah” dengar dia mau salatsa tahajud saya terdiam.