Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Andri Hamdillah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sepuluh tahun lebih menjadi penggali liang kuburan membuat Achir (60) warga Jalan Telaga Swidak RT 20 RW 04 Kecamatan Seberang Ulu II Palembang kaya akan pengalaman, Jumat (18/8/2017).
Bukan cita-citanya untuk menjadi tukang gali kubur.
Keadaan yang sulit mencari pekerjaan membawanya ke pekerjaan yang jarang dilakoni orang lain.
Ia tinggal di sekitar TPU Telaga Swidak.
Kerja sebagai tukang gali kubur tidak setiap hari mendapatkan uang.
Karena itu ia menyambi menjadi penarik bentor.
Menunggu penumpang yang hendak diantar.
Selama menjadi tukang gali kubur banyak kejadian - kejadian aneh yang ia alami.
Gangguan mahluk tak kasat mata bahkan pernah mengancam keselamatannya.
"Ceritanya baru sekitar satu bulan yang lalu, saya sampai tak habis fikir dibuatnya", jelasnya.
Berawal dari ada pemesanan liang kubur, Achir bersama keempat rekannya menggali tanah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Naga Swidak.
Secara tidak sengaja ia salah mengayunkan arah cangkul, sehingga mengenai makam di sebelah galiannya.
Tak ada yang aneh saat itu.
Tak lama setelah kejadian tersebut, tiba - tiba ada seorang wanita tua memanggilnya.