Mendengar ini membuat saya kecewa, pasalnya rumah ini dibeli .
dengan tabungan saya bersama suami. Bagaimana bisa dijual dengan begitu mudah.
" Ibu jangan terlalu egois, bagaimana dengan kehidupan keluarga kecil kami, toh ini rumah kami," katanya.
Suaminya di samping tidak tahu harus berbuat apa, untuk menarik ibunya ke rumah sendiri.
dan diskusi dia, saya duduk di sofa saja merajuk.
Hanya untuk mendengar ibunya mulai mengaum di sana:
"Saya tahu bahwa istrimu adalah orang seperti itu, seharusnya tidak menikahinya, benar-benar serigala putih." Kemudian, marah dan pergi.
Saya melihat suaminya bahwa ekspresi itu tidak berdaya.
kebanyakan dia akan mendengarkan ibunya.
saya berkata kepada suami saya, : "Saya merawat keluarga besar ini, tidak peduli dengan dua keluarga kecil kita?
"Rumah ini apakah benar-benar harus dijual,hanya untuk memnayar hutangnya ayahmu."ucapnya.
"Jika kembali tinggal bersama orang tua mu, maka ibu akan memaksa untuk bercerai dengan ku bukan?."
Suami saya ada di sana untuk menghibur saya:
"Ini bersifat sementara, Kamu harus tahan menanggungnya, pertama-tama hutang ayah ," rayunya.