Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSIRAWAS -- Sebagai upaya antisipasi terjadinya macet pada Idul Fitri tahun ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Musi Rawas (Mura) mengeluarkan larangan melintas bagi kendaraan bertonase di jalan lintas. Larangan ini berlaku mulai H-4 hari raya hingga H+4.
Sekretaris Dishub Mura, Muhamad Riyadi mengatakan, larangan tersebut sesuai dengan edaran dari pemerintah pusat. Meski begitu, tidak seluruh kendaraan dengan tonase berat yang dilarang melintas.
"Jika kendaraannya bermuatan sembako, kita izinkan melintas karena mengangkut kebutuhan masyarakat. Alasannya untuk antisipasi agar tidak terjadi kemacetan di jalur mudik," katanya Selasa (13/6/2017).
Biasanya, waktu pelarangan kendaraan besar melintas tersebut, kendaraan mudik dan balik selalu ramai dibanding hari biasanya.
"Kalau dari tahun sebelumnya, kendaraan ini akan berhenti dengan sendirinya. Karena memang selain kesadarannya yang sudah tinggi, juga sudah ada sosiaslisai sebelumnya dari pemerintah pusat langsung," ucapnya.
Ia memprediksi, peningkatan volume kendaraan pada hari raya tahun ini mencapai 10 persen dibanding hari biasa. Hal ini terjadi karena tahun ini masyarakat lebih memilih jalur darat.
"Ekonomi masyarakat sedang melemah, sehingga diprediksi banyak yang akan melalui jalur darat. Ini penyebab kemacetan," terangnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan memberlakukan jalur alternatif, seperti jalur Simpang Semambang yang bisa dialihkan ke arah Bamasko. Selain itu, untuk penindakan atas pelanggaran, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak kepolisian.
"Dalam hal ini Polres Mura, nanti mereka yang akan memberikan sanksi kepada pengendara yang masih bandel, karena memang mereka yang berhak. Intinya kita akan bekerjasama dengan pihak Polres Mura," ungkapnya.
Selain padatnya kendaraan, kemacetan biasanya juga dapat disebabkan kerusakan jalan ataupun kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar pemudik baik roda dua maupun empat untuk lebih berhati-hati ketika mudik.
"Karena memang untuk jalur lintas di Mura ini, masih minim dengan lampu penerangan, dan bahkan tingkungan ekstrim. Seperti di Muara Kati sampai ke perbatasan. Disana perlu diwaspadai," ujarnya.