Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Berbagai perusahaan yang ada di Sumsel pula ikut berperan dalam mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), salah satunya Asia Pulp & Paper (APP Sinar Mas).
APP Sinar Mas melalui program Integrated Fire Management (IFM) sekaligus Desa Makmur Peduli Api (DMPA) memegang teguh komitmen dalam mengurangi dan mencegah bencana karhutla yang merupakan perwujudan dari pelaksanaan Forest Conservation Policy (FCP) yang dijalankan oleh APP Sinar Mas sejak tahun 2013.
"Kami telah membangun sistem yang terintegrasi agar dapat menanggulangi sekaligus mencegah bencana kebakaran lahan dan hutan di dalam dan luar konsesi hutan tanaman kami," kata GM Fire Management APP Sinar Mas, Sujica lusaka yang ikut dalam Apel Siaga Karhutla di Griya Agung Palembang, Sabtu (17/2/2017).
Ia menambahkan, saat ini APP Sinarmas memiliki situation room center sebagai pusat pendistribusian informasi mengenai deteksi hotspot di seluruh lahan konsesi APP Sinarmas dan para mitra pemasok.
Sistem ini selain berfungsi mendeteksi titik panas di suatu wilayah, juga melakukan verifikasi apakah titik panas yang terdeteksi tersebut merupakan titik api (real fire) atau bukan.
Situation Room yang berpusat di Jakarta, juga dikembangkan di region Sinar Mas Forestry dan mitra pemasok berada, serta unit APP di Singapura.
Upaya lainnya yakni dengan melibatkan 2.700 pemadam terlatih (RPK) dan 2.000 masyarakat peduli api (MPA) di lapangan.
Sistem yang telah dibangun juga, lanjut Sujica diperkuat dengan perangkat pendukung di lapangan berupa 6 helikopter, 3 di antaranya heli besar sekelas Superpuma untuk menangani fire-spotting dan pemadaman api dari udara (water bombing) dengan kemampuan hingga 4.000 liter.
"Untuk memaksimalkan kinerja, kita juga bangun 80 menara pendeteksi api, 266 pos pantau, 160 truk air, 500 unit kendaraan patroli dan 1.150 pompa air," jelasnya.
APP Sinar Mas juga tidak hanya menanggulangi saat terjadi kebakaran saja.
Menurut Sujica juga mencegah terjadinya bencana kebakaran melalui program DMPA.
Program terpadu dalam rangka mengembangkan potensi diri dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
Selain itu, Program DMPA diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat hingga 50%-70% dalam kurun tiga tahun melalui kegiatan agroforestri (wanatani).
Ia berharap langkah-langkah yang dilakukan tak hanya bermanfaat bagi masyarakat tetapi turut menjadi sumbangsih positif bagi pemerintah.