“Mau memasarkan di media sosial, saya enggak tahu caranya,” ujarnya terkekeh.
Karya yang dirintis sejak 1987 itu memiliki satu kesamaan: semuanya berasal dari bahan baku organik. “Saya melawan anorganik. Itu berbahaya,” ucapnya.
Bahan bakar untuk mesin diesel temuannya, misalnya, berasal dari minyak nabati (80 persen) dan selebihnya formula kimia. Penggunaan bahan bakar itu lebih hemat 40 persen dibandingkan solar sehingga bermanfaat bagi nelayan.
“Dulu ada pemerintah daerah (tanpa menyebutkan nama kabupatennya) yang menggunakan temuan itu. Tapi, ditangkap polisi karena temuan itu disalahgunakan dalam APBD dan dikorupsi,” katanya.
Baginya, karyanya tak perlu mendapat pengakuan dari siapa pun, tapi yang terpenting bermanfaat secara langsung bagi masyarakat. Yang terbaru, ia mencoba membuat bola lampu tanpa listrik.
“Itu nanti tidak dijual. Tapi, mau alih teknologi kepada masyarakat di Papua yang tak punya listrik,” ujarnya.
Temuannya tersebut berada di rumahnya yang dijadikan laboratorium. Selama berkarya, ia pernah memaparkan karyanya di sebuah stasiun televisi swasta, hingga dipanggil oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Tetangga bersemangat
Muhammad Ridwan, tetangga Aryanto, bersemangat menjadi konsumen pertama saat karya bapak dua anak itu lahir. “Kami para tetangga merasa tertolong,” ucapnya.
Di usianya yang lebih dari setengah abad, Aryanto belum ingin pensiun berkarya. Dari sudut Desa Lemahabang, Cirebon, karya sederhana nan bermanfaat itu lahir, tak pernah mati.
BIODATA:
Nama : H Aryanto Misel
Tempat Tanggal Lahir : Semarang 30 Agustus 1955
Istri : H Siti Rossiana
Anak : (1) Desy (36)
(2) Eni (37)