Daging Sapi Pemakan Sampah Ternyata Berbahaya jika Disantap Manusia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sapi digembalakan di TPS Puteri Cempo, Solo, Selasa (22/9/2015).

TRIBUNSUMSEL.COM, SOLO — Menjelang hari raya Idul Adha, semakin banyak ditemukan daging sapi yang mengandung zat berbahaya, khususnya sapi yang semasa hidupnya kerap menyantap sampah.

Setidaknya ratusan ekor sapi dilepaskan pemiliknya untuk mencari makan di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Puteri Cempo, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah. Daging sapi yang sering memakan sampah kemungkinan besar mengandung zat berbahaya dan dapat mengganggu kesehatan jika dikonsumsi manusia, khususnya anak anak.

Dosen Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta Pranoto menjelaskan, setelah dilakukan uji lab terhadap daging yang berasal dari sapi pemakan sampah, ditemukan kandungan timbal yang sangat tinggi.

"Dari hasil uji lab saya hari ini terhadap daging sapi, hasilnya positif mengandung timbal 2 ppm. Sedangkan menurut SK Kepala BPOM tahun 2009, untuk kandungan maksimal timbal daging sapi olahan, 1 ppm," kata Pranoto saat ditemui Kompas.com di laboratorium Universitas Sebelas Maret, Selasa (20/9/2015).

Pranoto menambahkan, daging sapi dengan kandungan timbal yang melebihi ambang batas berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama anak-anak. "Biasanya sakit perut, muntah- muntah, tapi bisa juga membuat lambat berpikir dan bicara," katanya.

Sementara itu, Kepala Dispertan Kota Solo Weni Ekayanti menjelaskan bahwa sapi pemakan sampah yang hendak disembelih harus dikarantina terlebih dahulu selama lebih kurang enam bulan. "Selain dikarantina, harus ada surat keterangan kesehatan hewan dari kami," katanya pada Selasa (22/9/2015).

Weni menambahkan bahwa pengawasan terus dilakukan, khususnya terhadap hewan yang sering digembalakan ke lokasi pembuangan sampah.

Berita Terkini