Pembunuhan Kacab Bank di Jaktim

3 Kluster Peran Dalam Kasus Penculikan dan Pembunuhan Ilham Kacab Bank BUMN, Diimingi Puluhan Juta

Pengacara para tersangka penculikan Kepala Cabang Pembantu(KCP) Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta, Adrianus Agau, mengungkap adanya tiga kluster peran

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Dokumentasi: Subdit Jatanras Polda Metro Jaya
EKSEKUTOR PEMBUNUHAN KACAB BANK- Polisi rilis foto 4 tersangka baru kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37). Pengacara para tersangka penculikan Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta, Adrianus Agau, mengungkap adanya tiga kluster peran dalam aksi kejahatan ini. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Pengacara para tersangka penculikan Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta, Adrianus Agau, mengungkap adanya tiga kluster peran dalam aksi kejahatan ini.

Menurut Adrianus, tiga kluster tersebut meliputi kelompok pengintai, penculik, dan eksekutor. 

Sementara keempat tersangka yang lebih dulu ditangkap disebut tak terlibat dalam pengeksekusian korban.

“Atas peristiwa pidana ini, ada tiga klaster. Klaster pertama itu setelah kami dapat informasi dari penyidik dan dari intelijen kami, bahwa klaster pengintai, klaster penjemputan paksa, sama eksekutor,” jelas Adrianus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).

Baca juga: Segini Bayaran 4 Tersangka Untuk Tugas Menculik Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN, Baru Terima DP

PEMBUNUHAN KACAB BANK - Polisi menangkap RW (28), tersangka penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN Muhammad Ilham Pradipa (37), di Bandara Komodo, Labuan Bajo, NTT, Kamis (21/8/2025). Ia disergap tanpa perlawanan saat hendak kabur ke NTT
PENCULIKAN KACAB BANK - Polisi menangkap EW (28), tersangka penculikan Kacab Bank BUMN Muhammad Ilham Pradipa (37), di Bandara Komodo, Labuan Bajo, NTT, Kamis (21/8/2025). Ia disergap tanpa perlawanan saat hendak kabur ke NTT (Tribunnews.com/Handout)


Adrianus menegaskan, kliennya, yakni RS, AT, RW, dan RAH, hanya terlibat dalam proses penjemputan paksa, untuk kemudian menyerahkan MIP kepada eksekutor berinisial F di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

“Adik-adik kami ini mereka perannya hanya untuk menjemput paksa dan memberikan ke mereka (eksekutor),” katanya.

Adrianus Agal mengatakan, EW dan tiga pelaku penculikan lainnya hanya berperan menjemput paksa MIP atas perintah seseorang berinisial F.

Eras dan para pelaku lain lalu menyerahkan korban ke F di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

"Ada perintah dari oknum F supaya menyerahkan korban di Cakung, setelah diserahkan, keempat pelaku penjemputan paksa ini dianggap sudah selesai tugas dan mereka pulang," jelas Adrianus.

Setelah korban diserahkan, keempat orang tersebut tidak lagi terlibat. 

Namun, beberapa jam kemudian, mereka kembali diminta untuk menjemput korban, tetapi mendapati korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

 Dijanjikan Puluhan Juta

Keempat pelaku rupanya dijanjikan bayaran puluhan juta rupiah untuk menculik korban.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved