Demo di Pati

Anggota DPRD Ngaku Dibuntuti Sosok Misterius & Pentolan Aksi Undur Diri Jelang Pemakzulan Sudewo

Namun, di tengah perjalanan proses hak angket, Teguh Bandang Waluyo justru mengalami peristiwa tak mengenakkan.

TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
DEMO PATI - Aksi unjuk rasa digelar di kawasan Alun-Alun Kabupaten Pati, Rabu (13/8/2025). Massa menuntut Bupati Pati, Sudewo, mundur dari jabatannya. Kondisi Kapolsek Pati Kota Iptu Heru Purno yang menjadi sasaran amuk massa dalam kericuhan aksi demonstrasi di Pati, Jawa Tengah. 

Saat dikonfirmasi, apakah benar ia dihubungi oleh Sudewo, Husein membenarkannya.

"Betul, saya tadi video call-an sama Pak Bupati,"

"Pertama, saya dulu yang menghubungi, kemudian saya ditelepon Pak Bupati,"

"Beliau posisi lagi di kantor. Aspirasi saya diterima Bupati dari bawah, ibaratnya Kepala Desa, saya suruh tekan Bupati agar pembangunannya maksimal. Biar pembangunan itu tahun ini membangun, tahun depan dana desanya buat yang lain," jelas dia.

Ia pun membatalkan untuk menuntut Sudewo lengser.

"Saya secara pribadi sudah tidak ada tuntutan Sudewo lengser,"

"Kalau saya dari awal kan memang dari masyarakat, tidak ada tunggangan politik," ucap dia.

Kata AMPB

Meski Husein mengundurkan diri tak jadi demo, namun rekannya di AMPB masih berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan.

Duo pentolan AMPB lainnya, Teguh Istiyanto dan Supriyono alias Botok mengatakan bahwa mereka tetap memperjuangkan untuk melengserkan Sudewo.

"Bahwa AMPB bukan suatu organisasi, melainkan kumpulan pejuang yang sifatnya kolektif, tidak bertumpu pada satu tokoh atau satu orang saja,"

Baca juga: Menimbang Peluang Sudewo Bertahan sebagai Bupati Pati

"Jika Mas Husein menyatakan keluar dari kelompok kami, sudah tidak satu gerbong perjuangan lagi, kami hormati,"

"Kami tidak perlu memusingkan," kata Teguh di Posko Masyarakat Pati Bersatu.

Ia pun meminta doa dari warga Pati dan akan tetap mengawal keputusan awal.

"Kami minta doa restu warga Pati semua, bahwa tujuan kami masih on the track dan murni,"

"Kami tidak akan bergeser dari itu,"

"Mau dikatakan kami ditunggangi, dibayari, ada kepentingan politik, biarlah saja," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Teguh mengaku bersyukur Husein membatalkan demo pada 25 Agustus mendatang karena hal tersebut merupakan inisiatif Husein pribadi, tanpa adanya koordinasi dengan rekan-rekannya.

"Tujuan kami bukan untuk hura-hura atau bikin anarkisme dan bikin Pati tidak kondusif. Kami justru maunya di Pati kondusif,"

"Tanggal 13 kemarin itu untuk menunjukkan bahwa kami merepresentasikan warga Pati dari semua wilayah yang ingin Pak Sudewo undur diri,"

"Itu sudah kami nyatakan, semua sudah lihat banyaknya warga Pati yang ikut terlibat,” jelas dia.

Dirikan Posko

Aliansi Masyarakat Pati Bersatu mendirikan posko pengawalan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket pemakzulan Bupati Pati, Sudewo.

Posko tersebut didirikan di depan Gedung DPRD Pati, Jawa Tengah, Senin (18/8/2025).

Langkah lanjutan ini diambil setelah mereka menggelar unjuk rasa besar-besaran yang menuntut Sudewo turun dari jabatannya Rabu 13 Agustus 2025 lalu.

AMPB  kini membangun posko di sebelah selatan Gedung DPRD Pati, Senin malam.

Mereka memasang spanduk bertuliskan "Posko Masyarakat Pati Bersatu".

Ada tiga poin tujuan dari pendirian posko tersebut, yakni pengawalan Pansus Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati, pengaduan korban kebijakan Sudewo, dan pengaduan kekerasan aparat dalam aksi demo 13 Agustus 2025. 

Mengutip TribunJateng.com, Hanif selaku koordinator posko menyampaikan bahwa pihaknya juga bakal menerima aduan dari masyarakat.

"Nanti kami juga menerima aduan masyarakat, misal ada yang ketangkap atau kena intimidasi, bisa sampaikan uneg-uneg di sini."

"Mekanismenya mirip posko donasi kemarin, tapi yang ini difokuskan untuk mengawal Pansus dan menampung uneg-uneg warga," jelas dia.

Ia menuturkan, posko tersebut didirikan hingga Pansus Hak Angket DPRD Pati selesai dan bakal buka 24 jam tiap hari.

"Tujuannya supaya masyarakat ikut mengawal dan menunggui Gedung DPRD Pati,"

"Karena DPRD ini, kan, rumah kita bersama," jelas Hanif.

Ia berharap, DPRD Pati bisa cepat mengurus hal ini.

"Harapannya DPRD jangan sampai ‘masuk angin’, tetap fokus mengawal kasus Sudewo sampai dia lengser," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jelang Pemakzulan Sudewo, Anggota DPRD Dibuntuti Sosok Misterius hingga Pentolan Aksi Undur Diri, .

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved